Hello Sobat JSI, dalam artikel kali ini kita akan membahas tentang cara membaca puisi. Puisi merupakan salah satu bentuk seni sastra yang memiliki keunikan tersendiri. Namun, tidak semua orang bisa membaca puisi dengan benar dan memahami isi dari puisi tersebut. Oleh karena itu, kita perlu belajar tentang cara membaca puisi yang baik dan benar. Simak ulasannya di bawah ini.
Pengenalan
Sebelum masuk ke dalam tahap membaca puisi, kita perlu mengenal terlebih dahulu apa itu puisi. Puisi biasanya terdiri dari kata-kata yang diatur secara khusus dengan suara, nada, ritme, dan irama yang menarik. Tujuan dari puisi adalah untuk menyampaikan makna atau pesan yang dalam dan menyentuh perasaan pembaca atau pendengar.
Sebagai pembaca puisi, kita perlu memahami makna dari puisi tersebut dan menyampaikannya dengan tepat. Bagaimana caranya? Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu kita dalam membaca puisi.
Penekanan Kata dan Nada
Salah satu hal penting dalam membaca puisi adalah penekanan kata dan nada. Setiap kata dalam puisi memiliki makna yang berbeda-beda, dan penekanan kata yang tepat dapat membuat makna puisi menjadi lebih jelas dan terasa mendalam. Selain itu, nada juga dapat menentukan mood atau suasana puisi tersebut.
Sebagai contoh, dalam puisi “Aku Ingin” karya Chairil Anwar, kata “aku” pada baris pertama dan kata “ingin” pada baris terakhir perlu ditekankan untuk memberikan kesan yang kuat.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
Dalam membaca puisi, kita juga perlu memperhatikan nada yang digunakan. Nada yang digunakan dalam puisi dapat menggambarkan suasana atau mood dari puisi tersebut. Sebagai contoh, nada yang digunakan pada puisi “Ketika Senja” karya Sapardi Djoko Damono adalah nada yang tenang dan melankolis, sesuai dengan suasana senja yang tenang dan sepi.
Malam hampir larut ketika kami tiba di pantai.
Ada angin yang berhembus sepoi-sepoi.
Ada suara deburan ombak yang berjalan ke tepi.
Ada tangis yang seolah-olah terus bertambah.
Seolah-olah suara itu datang dari pantai yang sayu.
Seolah-olah ada yang menangis terus-menerus
di tempat yang jauh.
Intonasi dan Irama
Setelah memperhatikan penekanan kata dan nada, kita juga perlu memperhatikan intonasi dan irama dalam membaca puisi. Intonasi dapat mempengaruhi makna dari puisi tersebut, sedangkan irama dapat memberikan alur yang sesuai dengan makna puisi.
Sebagai contoh, dalam puisi “Doa” karya Chairil Anwar, intonasi dan irama yang digunakan adalah intonasi yang berulang-ulang dan irama yang monoton, sesuai dengan suasana yang suram dan hampa.
Dalam doa itu aku merangkai kata-kata
Yang tersusun ragu-ragu di bibirku.
Aku berseru dan bertanya-tanya,
mencari jawab yang hilang di dalam angin.
Memperhatikan intonasi dan irama dalam membaca puisi dapat membantu kita dalam memahami makna dari puisi tersebut.
Paus dan Kesetiaan pada Teks
Selain itu, ketika membaca puisi, kita perlu memperhatikan saat-saat untuk melakukan pause. Pause dapat memberikan kesan dramatis pada puisi yang kita baca. Saat melakukan pause, kita perlu memperhatikan tanda baca yang ada pada puisi untuk mendapatkan momen yang tepat untuk melakukan pause.
Terakhir, kita perlu setia pada teks dari puisi tersebut. Kita tidak boleh mengubah kata-kata atau menambahkan kata-kata yang tidak ada dalam teks asli. Hal ini dapat mengubah makna dari puisi tersebut dan menyebabkan kesalahpahaman di antara pembaca atau pendengar.
FAQ
Pertanyaan | Jawaban |
---|---|
Apakah kita perlu memahami makna dari puisi sebelum membaca? | Ya, kita perlu memahami makna dari puisi agar dapat menyampaikannya dengan tepat ketika membaca. |
Bagaimana jika kita kesulitan dalam memahami makna dari puisi? | Kita dapat membaca puisi berulang-ulang atau mencari referensi lain untuk memahami makna dari puisi tersebut. |
Apakah kita boleh mengubah kata-kata dalam puisi saat membacanya? | Tidak, kita harus setia pada teks asli dari puisi tersebut dan tidak mengubah kata-kata yang ada. |
Kesimpulan
Demikianlah cara membaca puisi yang baik dan benar. Dengan memperhatikan penekanan kata dan nada, intonasi dan irama, dan juga melakukan pause pada saat yang tepat, kita dapat menyampaikan makna dari puisi tersebut dengan lebih jelas dan terasa mendalam. Selain itu, kita juga perlu setia pada teks asli dari puisi tersebut agar tidak mengubah makna dari puisi tersebut.