Halo Sobat JSI, dalam artikel ini kita akan membahas tentang cara membaca oximeter. Oximeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar oksigen di dalam darah seseorang. Alat ini banyak digunakan di rumah sakit maupun di rumah. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara membaca oximeter dengan benar. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan.
1. Cara Menggunakan Oximeter
Sebelum membaca hasil dari oximeter, pertama-tama kita harus tahu cara menggunakannya terlebih dahulu. Berikut ini adalah cara menggunakannya:
Cara Menggunakan Oximeter |
1. Pasang jari pada sensor yang sudah disediakan |
2. Nyalakan oximeter dengan menekan tombol power |
3. Tunggu beberapa detik hingga oximeter menunjukkan hasil |
4. Baca hasil yang tertera pada layar oximeter |
Setelah mengetahui cara menggunakan oximeter, selanjutnya kita akan membahas cara membaca hasil dari oximeter.
2. Membaca Hasil Oximeter
Hasil yang ditampilkan pada oximeter berupa nilai SpO2 dan denyut nadi. SpO2 adalah persentase kadar oksigen dalam darah seseorang. Sedangkan denyut nadi adalah jumlah detak jantung per menit. Berikut ini adalah cara membaca hasil oximeter:
a. Membaca Nilai SpO2
Nilai SpO2 yang normal pada orang dewasa adalah antara 95%-100%. Jika nilai SpO2 di bawah 95%, maka hal tersebut menunjukkan adanya gangguan pada pernapasan atau sirkulasi darah. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika membaca nilai SpO2:
- Nilai SpO2 di bawah 90% menunjukkan kondisi yang sangat berbahaya
- Nilai SpO2 di antara 90%-95% dapat menunjukkan adanya gangguan pada sistem pernapasan atau sirkulasi darah
- Nilai SpO2 di atas 95% menunjukkan kondisi yang normal
b. Membaca Denyut Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa adalah antara 60-100 kali detak per menit. Namun, denyut nadi seseorang dapat berbeda-beda tergantung dari usia, jenis kelamin, kondisi fisik, dan beberapa faktor lainnya. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika membaca denyut nadi:
- Jika nilai denyut nadi di bawah 60, maka hal tersebut menunjukkan adanya bradikardia atau kondisi jantung yang lambat
- Jika nilai denyut nadi di atas 100, maka hal tersebut menunjukkan adanya takikardia atau kondisi jantung yang cepat
- Jika nilai denyut nadi normal, maka hal tersebut menunjukkan kondisi yang baik
3. Frekuensi Penggunaan Oximeter
Frekuensi penggunaan oximeter tergantung kepada kondisi kesehatan seseorang. Bagi orang yang sehat, cukup melakukan pengukuran satu atau dua kali dalam seminggu atau bahkan sebulan sekali. Namun bagi orang yang memiliki kondisi tertentu seperti penyakit jantung atau paru-paru, lebih baik melakukan pengukuran setiap hari atau sesuai dengan anjuran dokter.
4. FAQ (Frequently Asked Questions)
a. Apakah penggunaan oximeter aman?
Ya, penggunaan oximeter sangat aman asalkan digunakan dengan benar dan tidak sering. Jangan mengukur kadar oksigen dalam darah terlalu sering karena dapat memicu kecemasan yang berlebihan.
b. Apakah oximeter dapat digunakan untuk anak-anak?
Ya, oximeter dapat digunakan untuk anak-anak. Namun, sebaiknya dilakukan dengan bantuan orang dewasa agar hasil yang didapatkan lebih akurat.
c. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengukur kadar oksigen dalam darah?
Waktu yang diperlukan untuk mengukur kadar oksigen dalam darah adalah sekitar 10-15 detik.
d. Apakah oximeter dapat mendiagnosis penyakit tertentu?
Tidak, oximeter hanya digunakan untuk mengukur kadar oksigen dalam darah dan denyut nadi. Untuk mendiagnosis penyakit, dibutuhkan pemeriksaan yang lebih komprehensif oleh dokter.
5. Kesimpulan
Jadi, Sobat JSI, itu dia cara membaca oximeter dengan benar. Penting untuk mengetahui cara membaca oximeter agar hasil yang didapatkan lebih akurat. Jangan terlalu sering menggunakan oximeter karena dapat memicu kecemasan yang berlebihan. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!