Selamat datang, Sobat JSI! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung BEP rupiah. BEP atau Break Even Point merupakan titik impas atau titik balik dari suatu perusahaan dalam hal pengeluaran dan pendapatan. Dalam hal ini, BEP rupiah merupakan BEP yang dihitung dalam mata uang rupiah. Bagaimana cara menghitungnya? Mari simak penjelasannya berikut ini.
Apa Itu BEP Rupiah?
Sebelum kita masuk ke cara menghitung BEP rupiah, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu BEP rupiah. BEP rupiah adalah titik impas atau titik balik dari suatu perusahaan dalam hal pengeluaran dan pendapatan yang dihitung dalam mata uang rupiah. Artinya, BEP rupiah akan menentukan berapa banyak produk yang harus dihasilkan atau dijual agar perusahaan tidak mengalami kerugian dan tetap mendapatkan keuntungan.
Secara sederhana, BEP rupiah adalah rasio antara total biaya dengan total pendapatan dalam mata uang rupiah. BEP rupiah sangat penting untuk diketahui oleh perusahaan agar dapat mengetahui jumlah produk yang harus dihasilkan atau dijual agar perusahaan dapat tetap berjalan dan tidak mengalami kerugian.
Langkah-Langkah Menghitung BEP Rupiah
Untuk menghitung BEP rupiah, ada beberapa langkah yang perlu Sobat JSI lakukan. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:
1. Tentukan Harga Jual Satuan (HJS)
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan harga jual satuan (HJS). HJS adalah harga jual suatu produk per satuan. Misalnya, jika produk yang dihasilkan adalah tas, maka HJS adalah harga jual tas per satuan.
Untuk menentukan HJS, perusahaan harus mempertimbangkan berbagai faktor seperti biaya produksi, biaya promosi, beban usaha, keuntungan yang diinginkan, serta harga pasar produk sejenis.
2. Tentukan Biaya Variabel Per Satuan (BVPS)
Langkah kedua adalah menentukan biaya variabel per satuan (BVPS). BVPS adalah biaya produksi yang berubah tergantung pada jumlah produksi yang dihasilkan atau dijual. Misalnya, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya produksi lainnya yang berubah tergantung pada jumlah produksi yang dihasilkan atau dijual.
3. Tentukan Biaya Tetap (BT)
Langkah ketiga adalah menentukan biaya tetap (BT). BT adalah biaya produksi yang tidak berubah tergantung pada jumlah produksi yang dihasilkan atau dijual. Misalnya, biaya sewa gedung, biaya gaji karyawan tetap, dan biaya lain yang tidak berubah tergantung pada jumlah produksi yang dihasilkan atau dijual.
4. Hitung Kontribusi Margin (KM)
Langkah keempat adalah menghitung kontribusi margin (KM). KM adalah selisih antara harga jual satu unit dan biaya variabel satu unit. Kontribusi margin ini akan digunakan untuk menutup biaya tetap.
Rumus untuk menghitung kontribusi margin adalah sebagai berikut:
Kontribusi Margin (KM) = Harga Jual Satuan (HJS) – Biaya Variabel Per Satuan (BVPS) |
---|
5. Hitung BEP Rupiah
Langkah terakhir adalah menghitung BEP rupiah. BEP rupiah adalah jumlah produk yang harus dihasilkan atau dijual agar perusahaan tidak mengalami kerugian dan tetap mendapatkan keuntungan.
Rumus untuk menghitung BEP rupiah adalah sebagai berikut:
BEP Rupiah = Biaya Tetap (BT) / Kontribusi Margin (KM) |
---|
Contoh Perhitungan BEP Rupiah
Untuk memudahkan pemahaman, berikut ini contoh perhitungan BEP rupiah:
Misalnya, sebuah perusahaan yang memproduksi tas memiliki data sebagai berikut:
Harga Jual Satuan (HJS) | Rp 100.000 |
---|---|
Biaya Variabel Per Satuan (BVPS) | Rp 50.000 |
Biaya Tetap (BT) | Rp 1.000.000 |
Dari data tersebut, kita dapat menghitung kontribusi margin (KM) menggunakan rumus:
Kontribusi Margin (KM) = Harga Jual Satuan (HJS) – Biaya Variabel Per Satuan (BVPS) |
---|
KM = Rp 100.000 – Rp 50.000 |
KM = Rp 50.000 |
Selanjutnya, kita dapat menghitung BEP rupiah menggunakan rumus:
BEP Rupiah = Biaya Tetap (BT) / Kontribusi Margin (KM) |
---|
BEP Rupiah = Rp 1.000.000 / Rp 50.000 |
BEP Rupiah = 20 |
Artinya, perusahaan harus memproduksi atau menjual minimal 20 tas agar tidak mengalami kerugian dan tetap mendapatkan keuntungan.
FAQ Mengenai BEP Rupiah
1. Apa itu BEP Rupiah?
BEP Rupiah adalah titik impas atau titik balik dari suatu perusahaan dalam hal pengeluaran dan pendapatan yang dihitung dalam mata uang rupiah.
2. Mengapa perusahaan perlu menghitung BEP Rupiah?
Perusahaan perlu menghitung BEP Rupiah agar dapat mengetahui jumlah produk yang harus dihasilkan atau dijual agar perusahaan tidak mengalami kerugian dan tetap mendapatkan keuntungan.
3. Apa yang dimaksud dengan biaya variabel per satuan?
Biaya variabel per satuan adalah biaya produksi yang berubah tergantung pada jumlah produksi yang dihasilkan atau dijual. Misalnya, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya produksi lainnya yang berubah tergantung pada jumlah produksi yang dihasilkan atau dijual.
4. Apa yang dimaksud dengan biaya tetap?
Biaya tetap adalah biaya produksi yang tidak berubah tergantung pada jumlah produksi yang dihasilkan atau dijual. Misalnya, biaya sewa gedung, biaya gaji karyawan tetap, dan biaya lain yang tidak berubah tergantung pada jumlah produksi yang dihasilkan atau dijual.
5. Bagaimana cara menghitung BEP Rupiah?
Cara menghitung BEP Rupiah adalah dengan menentukan harga jual satuan, biaya variabel per satuan, dan biaya tetap per periode. Selanjutnya, hitung kontribusi margin dan BEP Rupiah menggunakan rumus tertentu.
Kesimpulan
Demikianlah pembahasan mengenai cara menghitung BEP rupiah yang dapat kita pelajari bersama-sama. Dengan mengetahui cara menghitung BEP rupiah, perusahaan dapat menentukan berapa banyak produk yang harus dihasilkan atau dijual agar perusahaan tidak mengalami kerugian dan tetap mendapatkan keuntungan.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.