Halo Sobat JSI! Apakah kamu sering mendengar kata SHU? SHU atau Surplus Hasil Usaha adalah keuntungan yang dihasilkan oleh sebuah koperasi. Tentu saja, menghitung SHU sangat penting bagi koperasi dan anggotanya. Namun, tidak semua orang paham bagaimana cara menghitung SHU yang benar. Nah, dalam artikel ini, kami akan memberikan panduan lengkap untuk Sobat JSI tentang cara menghitung SHU. Yuk, simak sampai selesai!
Apa itu SHU dan Mengapa Penting untuk Dihitung?
Sebelum membahas lebih lanjut tentang cara menghitung SHU, ada baiknya Sobat JSI memahami terlebih dahulu apa itu SHU dan mengapa penting untuk dihitung.
Secara sederhana, SHU adalah keuntungan yang dihasilkan oleh sebuah koperasi setelah mengurangi semua biaya yang dikeluarkan selama satu periode tertentu. Keuntungan ini kemudian dibagikan kepada anggota koperasi sebagai bentuk pembagian hasil.
Menghitung SHU sangat penting bagi koperasi dan anggotanya karena dapat memberikan gambaran tentang kinerja koperasi selama satu periode tertentu. Selain itu, SHU juga dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan besaran simpanan wajib dan simpanan pokok oleh anggota koperasi.
Jadi, sudah paham kan pentingnya menghitung SHU? Selanjutnya, mari kita bahas bagaimana cara menghitung SHU yang benar.
Cara Menghitung SHU: Langkah-Langkah
Sebelum Sobat JSI mulai menghitung SHU, pastikan terlebih dahulu kamu memiliki laporan keuangan koperasi selama satu periode tertentu. Laporan keuangan ini harus mencakup semua pemasukan dan pengeluaran koperasi selama satu periode tertentu.
Langkah 1: Hitung Total Pemasukan Koperasi
Langkah pertama dalam menghitung SHU adalah menghitung total pemasukan koperasi selama satu periode tertentu. Pemasukan koperasi dapat berasal dari penjualan produk atau jasa, bunga dari simpanan anggota, dan dana hibah atau sumbangan.
Untuk menghitung total pemasukan koperasi, kamu dapat melihat pada laporan laba rugi atau laporan keuangan koperasi. Pastikan semua pemasukan telah tercatat dengan benar dan tidak terlewatkan.
Langkah 2: Hitung Total Biaya Operasional Koperasi
Setelah menghitung total pemasukan koperasi, langkah berikutnya adalah menghitung total biaya operasional koperasi selama satu periode tertentu. Biaya operasional koperasi dapat berasal dari pembelian bahan baku atau bahan pendukung produksi, biaya sewa atau pembelian alat-alat produksi, dan biaya listrik, air, atau telepon.
Untuk menghitung total biaya operasional koperasi, kamu dapat melihat pada laporan laba rugi atau laporan keuangan koperasi. Pastikan semua biaya operasional telah tercatat dengan benar dan tidak terlewatkan.
Langkah 3: Hitung Total Biaya Non-Operasional Koperasi
Selain biaya operasional, koperasi juga dapat mengeluarkan biaya non-operasional selama satu periode tertentu. Biaya non-operasional dapat berasal dari biaya bunga yang harus dibayarkan atas pinjaman yang diambil, pembebanan pajak, atau biaya lain yang tidak terkait dengan operasional koperasi.
Untuk menghitung total biaya non-operasional, kamu dapat melihat pada laporan keuangan koperasi. Pastikan semua biaya non-operasional telah tercatat dengan benar dan tidak terlewatkan.
Langkah 4: Hitung Total Keuntungan Koperasi
Setelah menghitung total pemasukan, total biaya operasional, dan total biaya non-operasional, kamu dapat menghitung total keuntungan koperasi selama satu periode tertentu. Total keuntungan koperasi dapat dihitung dengan rumus:
Total Keuntungan Koperasi |
---|
Total Pemasukan Koperasi – Total Biaya Operasional – Total Biaya Non-Operasional |
Langkah 5: Hitung SHU
Setelah mengetahui total keuntungan koperasi, langkah terakhir adalah menghitung SHU. SHU dapat dihitung dengan rumus:
SHU |
---|
Total Keuntungan Koperasi x Persentase yang Ditentukan |
Persentase yang ditentukan dapat bervariasi tergantung dari kebijakan koperasi. Biasanya, persentase yang ditentukan berkisar antara 20-40% dari total keuntungan koperasi.
FAQ: Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Menghitung SHU
1. Apa saja yang termasuk dalam biaya operasional koperasi?
Biaya operasional koperasi meliputi biaya pembelian bahan baku atau bahan pendukung produksi, biaya sewa atau pembelian alat-alat produksi, dan biaya listrik, air, atau telepon.
2. Apa saja yang termasuk dalam biaya non-operasional koperasi?
Biaya non-operasional koperasi meliputi biaya bunga yang harus dibayarkan atas pinjaman yang diambil, pembebanan pajak, atau biaya lain yang tidak terkait dengan operasional koperasi.
3. Apa itu persentase yang ditentukan dalam perhitungan SHU?
Persentase yang ditentukan merupakan persentase dari total keuntungan koperasi yang akan dijadikan SHU yang akan dibagikan kepada anggota koperasi. Persentase ini dapat bervariasi tergantung dari kebijakan koperasi.
4. Bagaimana cara mendapatkan laporan keuangan koperasi?
Kamu dapat meminta laporan keuangan koperasi kepada pengurus koperasi atau mengaksesnya melalui website koperasi jika tersedia.
Kesimpulan
Demikianlah panduan lengkap untuk Sobat JSI tentang cara menghitung SHU. Menghitung SHU sangat penting bagi koperasi dan anggotanya sebagai gambaran kinerja koperasi selama satu periode tertentu. Jadi, pastikan kamu menghitung SHU dengan benar agar keuntungan koperasi dapat dibagikan secara adil kepada anggota. Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!