Halo Sobat JSI! Saat ini, banyak orang mulai beralih ke pola makan intermittent fasting untuk mendukung kesehatan dan menurunkan berat badan. Namun, tidak semua orang tahu cara melakukannya dengan benar. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara melakukan intermittent fasting dengan benar dan efektif untuk kesehatan dan berat badan yang lebih baik. Yuk, simak terus artikel ini!
Apa itu Intermittent Fasting?
Intermittent fasting (IF) adalah metode mengatur pola makan dengan menyusun jadwal makan dan puasa pada waktu tertentu. IF tidak menunjukkan jenis makanan yang harus dikonsumsi, melainkan kapan kita boleh dan tidak boleh makan.
Meskipun IF dapat dilakukan dengan banyak cara, namun yang paling umum adalah:
Metode Intermittent Fasting | Deskripsi |
---|---|
16/8 | 16 jam puasa, 8 jam makan |
5:2 | 5 hari makan normal, 2 hari makan sangat sedikit |
Eat Stop Eat | Puasa 24 jam sekali atau dua kali seminggu |
Alternate day fasting | Puasa setiap hari dengan kalori sangat rendah |
1. Metode 16/8
Metode 16/8 adalah salah satu yang paling populer dan mudah dilakukan. Pada metode ini, kita puasa selama 16 jam dan makan selama 8 jam. Misalnya, kita bisa makan pada pukul 12 siang, lalu berhenti makan pada pukul 8 malam. Selama itu, kita hanya boleh minum air, teh, atau kopi tanpa gula atau susu.
Metode ini cocok untuk orang yang memiliki jadwal kerja yang padat, karena kita dapat memilih jadwal puasa dan makan yang sesuai dengan kegiatan sehari-hari. Selain itu, metode ini biasanya lebih mudah diikuti dibandingkan dengan metode puasa lainnya.
2. Metode 5:2
Pada metode 5:2, kita makan normal selama 5 hari dalam seminggu, dan pada 2 hari lainnya, kita makan sangat sedikit dengan kalori rendah. Biasanya, pada dua hari itu, kita hanya boleh mengonsumsi sekitar 500-600 kalori per hari.
Metode ini dapat lebih sulit dipraktikkan dibandingkan dengan metode lainnya karena kita harus memperhatikan asupan kalori pada hari-hari puasa. Namun, metode ini dapat membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
3. Metode Eat Stop Eat
Metode Eat Stop Eat melibatkan puasa dalam jangka waktu 24 jam, satu atau dua kali seminggu. Pada hari puasa, kita tidak boleh makan atau minum apa pun kecuali air. Setelah 24 jam, kita bisa makan seperti biasa. Metode ini memerlukan disiplin yang kuat, sehingga tidak semua orang dapat melakukannya dengan mudah.
4. Metode Alternate Day Fasting
Pada metode ini, kita melakukan puasa setiap hari dengan kalori sangat rendah. Biasanya, kita hanya mengonsumsi 500-600 kalori pada hari puasa. Namun, pada hari makan normal, kita bisa makan sebanyak yang kita inginkan.
Metode ini dapat membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan, tetapi tidak disarankan untuk orang yang memiliki masalah kesehatan tertentu.
Manfaat Mengikuti Intermittent Fasting
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa intermittent fasting dapat memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan berat badan. Berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari mengikuti intermittent fasting:
1. Menurunkan Berat Badan
Intermittent fasting dapat membantu menurunkan berat badan dengan cara mengurangi asupan kalori dalam jangka waktu tertentu. Selain itu, metode ini dapat membantu meningkatkan metabolisme dan membakar lemak lebih efektif.
2. Meningkatkan Kesehatan Jantung
Beberapa studi menunjukkan bahwa intermittent fasting dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dengan cara menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah, dan risiko terkena penyakit jantung.
3. Mengurangi Risiko Diabetes
Intermittent fasting dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi resistensi insulin, yang dapat membantu mengurangi risiko diabetes tipe 2.
4. Mengurangi Peradangan
Beberapa studi menunjukkan bahwa intermittent fasting dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, yang dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis seperti arthritis, diabetes, dan kanker.
Cara Melakukan Intermittent Fasting Yang Benar
Meskipun intermittent fasting dapat memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, jika tidak dilakukan dengan benar, dapat memiliki efek samping yang merugikan. Berikut ini adalah beberapa tips untuk melakukan intermittent fasting dengan benar:
1. Mulailah Secara Perlahan
Jangan langsung memulai dengan metode yang paling sulit. Mulailah dengan metode yang lebih mudah seperti 16/8, lalu naikkan kesulitannya perlahan-lahan.
2. Perhatikan Asupan Nutrisi
Intermittent fasting tidak berarti kita boleh makan apa saja selama periode makan. Pastikan kita tetap mengonsumsi makanan yang sehat dan mengandung nutrisi yang cukup.
3. Minum Banyak Air
Agar tidak dehidrasi, pastikan kita minum banyak air selama periode puasa.
4. Berhenti Jika Terjadi Efek Samping
Jika kita mengalami efek samping seperti sakit kepala, pusing, atau lelah yang berlebihan, hentikan intermittent fasting dan bicarakan dengan dokter.
FAQ Mengenai Intermittent Fasting
1. Apakah Intermittent Fasting Aman Dilakukan?
Intermittent fasting aman untuk dilakukan selama kita melakukannya dengan benar dan tidak memiliki masalah kesehatan tertentu.
2. Bisakah Saya Berolahraga Saat Melakukan Intermittent Fasting?
Ya, bisa. Namun, pastikan kita minum banyak air dan tidak melakukan olahraga yang terlalu berat selama periode puasa.
3. Apakah Saya Boleh Minum Teh atau Kopi Selama Puasa?
Boleh, namun pastikan tidak menambahkan gula atau susu pada minuman tersebut.
4. Berapa Lama Sebaiknya Melakukan Intermittent Fasting?
Durasi intermittent fasting dapat berbeda-beda tergantung pada gaya hidup dan tingkat kenyamanan kita. Namun, biasanya durasi yang paling umum adalah 16 jam puasa dan 8 jam makan.
Kesimpulan
Melakukan intermittent fasting dapat membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Namun, pastikan kita melakukannya dengan benar dan memperhatikan asupan nutrisi dan minuman selama periode puasa dan makan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika kita memiliki masalah kesehatan tertentu. Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.