Hello Sobat JSI! Apakah kamu sering merasa bingung dengan keuangan pribadi? Atau mungkin kamu ingin lebih terorganisir dalam mengatur keuanganmu? Jika iya, maka membuat buku keuangan pribadi adalah sebuah solusi yang tepat untukmu.
Apa itu Buku Keuangan Pribadi?
Buku keuangan pribadi atau Personal Financial Record (PFR) adalah sebuah catatan tentang pengeluaran, pemasukan, investasi, dan tabungan yang dilakukan seseorang. Dengan memiliki buku keuangan pribadi, kamu bisa lebih mudah mengontrol pengeluaran dan mengetahui sejauh mana kondisi keuanganmu.
Apa Manfaatnya?
Manfaat memiliki buku keuangan pribadi adalah:
- Lebih mudah mengatur keuangan pribadi
- Menghemat pengeluaran
- Meningkatkan tabungan
- Mendapatkan gambaran realistis tentang kondisi keuangan
- Mampu menentukan target keuangan jangka panjang
Apa Saja Yang Dibutuhkan?
Untuk membuat buku keuangan pribadi, kamu membutuhkan:
- Buku catatan atau aplikasi keuangan
- Pulpen
- Salinan buku tabungan dan rekening
- Kartu kredit
- Kwitansi atau nota pembayaran
Cara Membuatnya
Langkah 1: Pahami Kondisi Keuanganmu
Sebelum membuat buku keuangan pribadi, kamu perlu memahami kondisi keuanganmu terlebih dahulu. Hitunglah pendapatan bulananmu dan pengeluaran bulananmu beserta dengan hutang atau cicilan yang harus kamu bayarkan.
Langkah 2: Buat Daftar Pemasukan dan Pengeluaran
Buatlah daftar pemasukan dan pengeluaranmu, mulai dari gaji bulanan, penghasilan sampingan, hingga pengeluaran rutin dan pengeluaran yang tidak terduga.
Pemasukan | Nominal (Rp) | Pengeluaran | Nominal (Rp) |
---|---|---|---|
Gaji | 5.000.000 | Makanan | 1.200.000 |
Penjualan Online | 2.000.000 | Tagihan Listrik dan Air | 600.000 |
Total Pemasukan | Total Pengeluaran | ||
7.000.000 | 1.800.000 |
Langkah 3: Buat Daftar Investasi dan Tabungan
Setelah membuat daftar pemasukan dan pengeluaran, kamu perlu membuat daftar investasi dan tabungan. Tuliskan jenis-jenis investasi dan tabungan yang kamu miliki serta jumlah uang yang disimpan.
Jenis Investasi/Tabungan | Jumlah Uang (Rp) |
---|---|
Tabungan BCA | 10.000.000 |
Reksadana Saham | 5.000.000 |
Komoditas Emas | 2.500.000 |
Dana Darurat | 5.000.000 |
Langkah 4: Catat Pemasukan, Pengeluaran, Investasi, dan Tabunganmu
Setelah mengetahui jumlah uang yang masuk dan keluar serta investasi dan tabunganmu, catatlah semua data tersebut ke dalam buku keuangan pribadimu.
Langkah 5: Evaluasi Kondisi Keuangan Setiap Bulan
Terakhir, evaluasi kondisi keuanganmu setiap bulan untuk mengetahui apakah ada perubahan pada pengeluaran atau pemasukanmu.
FAQ
1. Apakah Ada Aplikasi Keuangan yang Bisa Digunakan?
Ya, ada banyak aplikasi keuangan yang bisa kamu gunakan untuk membantu membuat buku keuangan pribadimu. Beberapa di antaranya adalah:
- My Money Book
- Money Lover
- Monefy
- Danamon Online Budget
- Danamon Cash Connect
2. Apakah Saya Perlu Mengurus Pajak Jika Saya Hanya Mengelola Keuangan Pribadi?
Tidak. Kamu tidak perlu mengurus pajak jika hanya mengelola keuangan pribadi.
3. Berapa Sering Saya Harus Membuat Buku Keuangan Pribadi?
Kamu cukup membuat buku keuangan pribadi setiap bulan atau menjelang awal bulan.
4. Apakah Saya Perlu Menggunakan Buku Catatan Khusus atau Saya Bisa Menggunakan Buku Catatan Biasa?
Sebaiknya kamu menggunakan buku catatan khusus atau aplikasi keuangan agar lebih terorganisir dan mudah diakses.
5. Apa Yang Harus Dilakukan Jika Terjadi Kekurangan Uang?
Jika terjadi kekurangan uang, buatlah daftar prioritas yang harus dipenuhi terlebih dahulu dan kurangi pengeluaran yang tidak perlu.
Kesimpulan
Membuat buku keuangan pribadi adalah sebuah cara sederhana namun efektif untuk mengatur keuangan pribadi. Dengan memiliki buku keuangan pribadi, kamu bisa lebih mudah mengontrol pengeluaran dan mengetahui kondisi keuanganmu. Jangan lupa untuk memperbarui buku keuanganmu setiap bulan dan evaluasi kondisi keuanganmu secara berkala. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!