Halo Sobat JSI, dalam artikel kali ini kita akan membahas tentang cara membuat laporan laba rugi. Laporan laba rugi adalah salah satu laporan keuangan yang penting untuk menyajikan informasi mengenai pendapatan, biaya, dan keuntungan atau kerugian suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dalam pembuatan laporan laba rugi, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan dengan benar agar laporan tersebut akurat dan dapat dipercaya. Yuk simak selengkapnya!
Persiapan
Sebelum membuat laporan laba rugi, pastikan kamu sudah mempersiapkan beberapa hal berikut ini:
1. Data Transaksi
Langkah pertama adalah mempersiapkan data transaksi yang terjadi pada periode yang ingin dibuat laporan laba ruginya. Data transaksi tersebut meliputi semua pemasukan dan pengeluaran yang terjadi pada periode tertentu. Data ini harus diolah dengan menggunakan software akuntansi atau spreadsheet agar lebih mudah dikelola.
2. Akun-Akun Keuangan
Setelah kamu memiliki data transaksi, selanjutnya kamu harus menentukan akun-akun keuangan yang digunakan dalam laporan laba rugi. Akun-akun keuangan ini biasanya sudah ditentukan sebelumnya dan tergantung pada jenis bisnis yang dijalankan. Beberapa contoh akun-akun keuangan tersebut antara lain pendapatan, biaya produksi, biaya operasional, dan lain sebagainya.
3. Periode Laporan
Tentukan periode laporan yang ingin dibuat. Periode laporan yang umum digunakan adalah bulanan, triwulan, semesteran, dan tahunan. Pilih periode laporan yang sesuai dengan kebutuhan dan kebiasaan bisnis kamu.
Pembuatan Laporan Laba Rugi
Setelah kamu mempersiapkan semua hal yang diperlukan, selanjutnya adalah membuat laporan laba rugi dengan langkah-langkah berikut:
1. Pendapatan
Pendapatan adalah uang yang didapatkan dari penjualan atau jasa yang diberikan oleh perusahaan. Untuk membuat laporan laba rugi, kamu perlu mencatat semua pendapatan yang telah didapatkan pada periode yang ditentukan. Pendapatan tersebut terdiri dari pendapatan pokok dan pendapatan lainnya.
2. Biaya Produksi
Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa yang dijual. Biaya produksi meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja, dan lain sebagainya. Untuk membuat laporan laba rugi, kamu perlu mencatat semua biaya produksi yang dikeluarkan pada periode yang ditentukan.
3. Biaya Operasional
Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan kegiatan operasional sehari-hari dari perusahaan. Biaya operasional meliputi biaya sewa, listrik, air, gaji karyawan, dan lain sebagainya. Untuk membuat laporan laba rugi, kamu perlu mencatat semua biaya operasional yang dikeluarkan pada periode yang ditentukan.
4. Laba Rugi Bruto
Setelah mencatat semua pendapatan dan biaya, selanjutnya kamu perlu menghitung laba rugi bruto. Laba rugi bruto adalah selisih antara pendapatan dan biaya produksi. Jika hasilnya positif, berarti perusahaan menghasilkan keuntungan. Namun, jika hasilnya negatif, berarti perusahaan mengalami kerugian.
Pendapatan | ||
---|---|---|
Pendapatan Pokok | Rp xxx | |
Pendapatan Lainnya | Rp xxx | |
Total Pendapatan | Rp xxx | |
Biaya | ||
Biaya Produksi | Rp xxx | |
Biaya Operasional | Rp xxx | |
Total Biaya | Rp xxx | |
Laba Rugi Bruto | Rp xxx |
5. Biaya Non-Operasional
Biaya non-operasional adalah biaya yang tidak terkait dengan kegiatan operasional dari perusahaan, seperti biaya bunga pinjaman atau biaya pemberian bonus. Biaya ini tidak dihitung dalam laba rugi bruto.
6. Laba Rugi Operasional
Setelah mencatat semua biaya non-operasional, selanjutnya kamu perlu menghitung laba rugi operasional. Laba rugi operasional adalah selisih antara laba rugi bruto dengan biaya non-operasional. Jika hasilnya positif, berarti perusahaan menghasilkan keuntungan operasional. Namun, jika hasilnya negatif, berarti perusahaan mengalami kerugian operasional.
Laba Rugi Bruto | Rp xxx | |
---|---|---|
Biaya Non-Operasional | Rp xxx | |
Laba Rugi Operasional | Rp xxx |
7. Pajak
Pajak adalah biaya yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pemerintah. Pajak yang harus dibayar biasanya tergantung pada laba yang diperoleh oleh perusahaan. Untuk membuat laporan laba rugi, kamu perlu mencatat semua pajak yang harus dibayarkan pada periode yang ditentukan.
8. Laba Rugi Bersih
Setelah mencatat semua pajak, selanjutnya kamu perlu menghitung laba rugi bersih. Laba rugi bersih adalah selisih antara laba rugi operasional dengan pajak. Jika hasilnya positif, berarti perusahaan menghasilkan laba bersih. Namun, jika hasilnya negatif, berarti perusahaan mengalami rugi bersih.
Laba Rugi Operasional | Rp xxx | |
---|---|---|
Pajak | Rp xxx | |
Laba Rugi Bersih | Rp xxx |
FAQ
Apa itu Laporan Laba Rugi?
Laporan laba rugi adalah salah satu laporan keuangan yang penting untuk menyajikan informasi mengenai pendapatan, biaya, dan keuntungan atau kerugian suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu.
Apa saja yang harus dipersiapkan sebelum membuat Laporan Laba Rugi?
Sebelum membuat laporan laba rugi, harus dipersiapkan data transaksi, akun-akun keuangan, dan periode laporan yang ingin dibuat.
Apa yang harus dicatat dalam Laporan Laba Rugi?
Dalam laporan laba rugi harus dicatat semua pendapatan, biaya produksi, biaya operasional, biaya non-operasional, pajak, dan laba rugi bersih.
Penutup
Sekian artikel tentang cara membuat laporan laba rugi. Semoga dengan membaca artikel ini, kamu dapat lebih memahami tentang cara membuat laporan laba rugi yang akurat dan dapat dipercaya. Jangan lupa untuk selalu memperhatikan keuangan perusahaan agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Terima kasih telah membaca, semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!