Halo Sobat JSI! Apakah kamu sering bingung tentang cara menulis kutipan yang benar? Kutipan merupakan salah satu unsur penting dalam penulisan yang berguna untuk memberikan referensi atau pendapat dari sumber yang diambil. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara menulis kutipan yang sesuai dengan standar akademik. Dalam artikel ini, kamu akan mempelajari panduan lengkap tentang cara menulis kutipan yang benar. Yuk, simak pembahasannya!
Apa itu Kutipan?
Sebelum membahas lebih jauh tentang cara menulis kutipan, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu kutipan. Kutipan adalah tindakan mengambil pendapat, ide, atau kata-kata dari sumber lain dan memasukkannya ke dalam tulisan kita. Kutipan biasanya digunakan untuk memberikan referensi atau menguatkan argumen yang kita sampaikan.
Dalam penulisan akademik atau karya ilmiah, penggunaan kutipan sangat penting untuk menunjukkan bahwa penulis memiliki dasar atau referensi yang kuat dalam menyampaikan penelitiannya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara menulis kutipan yang benar.
Jenis-jenis Kutipan
Sebelum membahas cara menulis kutipan, kita perlu tahu terlebih dahulu jenis-jenis kutipan yang ada. Secara umum, ada dua jenis kutipan, yaitu:
Jenis Kutipan | Contoh |
---|---|
Kutipan Langsung | “Indonesia adalah negara yang berbudaya,” kata Presiden Jokowi dalam pidatonya. |
Kutipan Tidak Langsung | Menurut Presiden Jokowi, Indonesia adalah negara yang berbudaya. |
Kutipan langsung adalah kutipan yang diambil secara persis sesuai dengan apa yang diucapkan atau ditulis oleh sumber yang diambil. Sedangkan, kutipan tidak langsung adalah kutipan yang dibuat berdasarkan inti dari sumber yang diambil tanpa harus persis sama kata-katanya.
Cara Menulis Kutipan Langsung
Kutipan langsung seringkali digunakan dalam penulisan akademik atau karya ilmiah. Berikut adalah cara menulis kutipan langsung yang benar:
- Letakkan kutipan dalam tanda petik.
- Tuliskan nama pengarang atau sumber yang diambil beserta tahun terbitnya.
- Tuliskan halaman (jika kutipan diambil dari buku atau jurnal) atau waktu (jika kutipan diambil dari video atau audio) di mana kutipan tersebut diucapkan atau ditulis.
- Kutipan yang panjang (lebih dari 40 kata) harus diletakkan dalam paragraf terpisah dengan indentasi dari margin kiri dan kanan.
Berikut adalah contoh kutipan langsung yang benar:
“Negara yang cerdas adalah negara yang menghargai kebudayaannya,” (Soekarno, 1963, hlm. 25).
Bagaimana Jika Kutipan Langsung Mengandung Kesalahan?
Apabila kutipan langsung yang diambil mengandung kesalahan, kita perlu menulis [sic] setelah kesalahan tersebut untuk menunjukkan bahwa kesalahan tersebut bukan dari penulis, melainkan dari sumber yang diambil. Contohnya:
“Saya sangat senang makan nasi [sic],” kata Ayu dalam wawancara tersebut.
Cara Menulis Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung seringkali digunakan dalam penulisan artikel atau blog. Berikut adalah cara menulis kutipan tidak langsung yang benar:
- Tuliskan kata-kata yang ingin kita kutip.
- Tuliskan nama pengarang atau sumber yang diambil beserta tahun terbitnya.
- Jangan menggunakan tanda petik.
Berikut adalah contoh kutipan tidak langsung yang benar:
Menurut John Doe (2010), membaca buku adalah suatu kegiatan yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan.
Bagaimana Jika Kita Ingin Menambahkan Kata-kata Kita Sendiri?
Apabila kita ingin menambahkan kata-kata kita sendiri pada kutipan tidak langsung, kita dapat menggunakan tanda kurung kurawal ({}) untuk menunjukkan tambahan tersebut. Contohnya:
“Kegiatan membaca buku dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan ({John Doe, 2010}).”
Bagaimana Menulis Kutipan dari Sumber yang Tidak Berbahasa Inggris?
Apabila kita ingin mengambil kutipan dari sumber yang tidak berbahasa Inggris, kita dapat menuliskan kutipan tersebut dalam bahasa aslinya dan menambahkan terjemahan dalam kurung. Contohnya:
“Ibukota Indonesia adalah Jakarta” (National Geographic Indonesia, 2021, hal. 20) (terjemahan: “The capital city of Indonesia is Jakarta”).
FAQ Mengenai Cara Menulis Kutipan
1. Apakah kutipan dapat diambil dari sumber yang tidak jelas?
Tidak sebaiknya. Kutipan harus diambil dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan dan terpercaya.
2. Apakah kutipan wajib disertai dengan sumber?
Ya, kutipan harus disertai dengan sumber untuk memberikan referensi kepada pembaca.
3. Apakah kutipan dapat diambil dari media sosial?
Tidak sebaiknya. Kutipan sebaiknya diambil dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan dan terpercaya.
4. Apakah kutipan dapat diambil dari dokumen pribadi?
Sebaiknya tidak, kecuali dokumen tersebut sudah diterbitkan atau diakui secara resmi oleh lembaga yang berwenang.
5. Apakah kutipan dapat diambil dari sumber yang sama?
Ya, namun sebaiknya tidak terlalu banyak dan harus disertai dengan referensi yang jelas.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa kutipan memegang peranan penting dalam penulisan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara menulis kutipan yang benar sesuai dengan standar akademik. Dalam menulis kutipan, kita perlu memperhatikan jenis kutipan, cara menulis kutipan langsung dan tidak langsung, serta bagaimana menulis kutipan dari sumber yang tidak berbahasa Inggris. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat JSI dalam menulis kutipan dan penulisan selanjutnya.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!