Halo Sobat JSI! Longsor merupakan salah satu bencana alam yang bisa saja terjadi kapan saja dan dimana saja. Seperti yang kita ketahui, longsor bisa menimbulkan kerugian yang sangat besar baik secara material maupun immaterial. Untuk itu, diperlukan upaya pencegahan yang tepat agar kita dapat menghindari longsor yang berpotensi merugikan. Berikut ini adalah beberapa cara mencegah tanah longsor yang bisa Sobat JSI terapkan di lingkungan sekitar kita.
1. Menanam Pohon Pengikat Tanah
Menanam pohon di area yang rawan longsor merupakan salah satu cara mencegah tanah longsor yang paling efektif. Pohon memiliki sistem akar yang kuat dan dapat menahan erosi tanah serta mencegah adanya pengikisan pada permukaan tanah. Selain itu, pohon juga bisa membantu menyerap air hujan yang jatuh sehingga bisa mengurangi risiko terjadinya longsor.
Sobat JSI bisa menanam berbagai jenis pohon pengikat tanah seperti akasia, jambu-jambuan, mahogany, dan lain sebagainya di area yang rawan longsor. Pastikan juga agar pohon ditanam dengan jarak yang cukup agar tidak saling bersaing ketika tumbuh nanti.
2. Membuat Terasering pada Lahan Bertingkat
Teriring adalah teknik penggalian lahan bertingkat yang bertujuan untuk membuat permukaan tanah menjadi lebih datar dan terpaku. Dengan membuat terasering, Sobat JSI bisa mengurangi kemiringan lereng dan mengurangi tekanan pada bagian-bagian tertentu. Hal ini bisa membantu mengurangi risiko terjadinya longsor pada lahan bertingkat.
Cara membuat terasering cukup mudah. Sobat JSI bisa memulainya dengan membuat galian horizontal pada lereng dan kemudian menebalkan bagian atas teras sehingga menjadi datar. Terasering bisa dilakukan dengan menggunakan alat berat seperti excavator atau bisa juga secara manual dengan menggunakan cangkul dan sekop.
3. Menggunakan Jaring Pengaman
Jaring pengaman adalah salah satu cara mencegah tanah longsor yang sering digunakan pada lahan yang rawan longsor seperti lereng dan bukit. Jaring pengaman terbuat dari bahan sintetis yang kuat dan mampu menahan erosi tanah serta material longsor.
Sobat JSI bisa memasang jaring pengaman pada bagian lereng yang rawan longsor atau pada bangunan yang berada di bawahnya. Hal ini bisa membantu mencegah material longsor dari berjatuhan dan merusak bangunan atau infrastruktur yang ada.
4. Menggunakan Biopori
Biopori adalah lubang kecil yang dibuat pada permukaan tanah dengan tujuan untuk mempercepat proses infiltrasi air ke dalam tanah. Dengan adanya biopori, air hujan yang jatuh bisa langsung meresap ke dalam tanah dan tidak tergenang di permukaan tanah. Hal ini bisa membantu mengurangi risiko terjadinya longsor.
Sobat JSI bisa membuat biopori dengan menggunakan alat khusus atau bisa juga dengan menggunakan alat sederhana seperti pipa paralon. Caranya cukup mudah, Sobat JSI hanya perlu menggali lubang seukuran pipa paralon dan kemudian memasukkan pipa tersebut ke dalam lubang tadi. Setelah itu, biopori sudah bisa digunakan.
5. Memperkuat Struktur Bangunan
Selain melakukan upaya pencegahan terhadap lahan, Sobat JSI juga perlu memperkuat struktur bangunan yang ada agar tahan terhadap gempa dan longsor. Dalam hal ini, Sobat JSI bisa memasang kolom penahan atau bisa juga memperkuat pondasi bangunan agar lebih kokoh.
Memperkuat struktur bangunan juga bisa dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan yang kuat seperti beton bertulang dan baja ringan. Hal ini bisa membantu meningkatkan kekuatan bangunan dan mengurangi risiko kerusakan akibat patahan struktur.
6. Mengurangi Penggundulan Hutan
Penggundulan hutan yang terjadi secara masif merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya longsor. Tanah yang gundul akan mudah tersapu oleh air hujan dan meningkatkan resiko terjadinya longsor. Oleh karena itu, upaya mengurangi penggundulan hutan menjadi salah satu cara mencegah tanah longsor yang penting.
Sobat JSI bisa mengajak masyarakat sekitar untuk ikut serta dalam upaya pelestarian hutan. Selain itu, Sobat JSI juga bisa membantu mengingatkan pemerintah dan perusahaan yang bergerak dalam industri pemotongan kayu untuk lebih peduli terhadap kelestarian hutan.
7. Menghindari Penimbunan Material pada Lereng
Seringkali, kita menemukan penimbunan material seperti batu dan tanah pada lereng. Hal ini bisa meningkatkan resiko terjadinya longsor karena kemiringan lereng yang semakin curam. Oleh karena itu, hindari penimbunan material pada lereng yang ada di sekitar kita.
Jika terpaksa harus menimbun material pada lereng, pastikan untuk membuat terasering terlebih dahulu agar kemiringan lereng menjadi lebih landai dan mengurangi tekanan pada bagian tertentu.
8. Mengurangi Penggunaan Pestisida dan Pupuk Kimia
Pestisida dan pupuk kimia yang digunakan secara berlebihan juga bisa menyebabkan terjadinya longsor. Hal ini disebabkan karena pestisida dan pupuk kimia bisa merusak struktur tanah dan membuatnya menjadi lebih rentan terhadap erosi dan longsor.
Untuk itu, Sobat JSI bisa mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia secara berlebihan dan beralih ke penggunaan pupuk organik yang lebih aman dan ramah lingkungan.
9. Menggunakan Batu Kali sebagai Paving
Batu kali adalah salah satu bahan alami yang bisa digunakan sebagai paving atau lantai pada area outdoor. Batu kali memiliki tekstur yang kasar dan mampu menahan erosi tanah serta air hujan. Hal ini bisa membantu mengurangi risiko terjadinya longsor pada permukaan tanah.
Sobat JSI bisa mengaplikasikan batu kali pada area luar rumah seperti halaman atau taman. Selain itu, penggunaan batu kali juga bisa membuat tampilan rumah menjadi lebih natural dan menarik.
10. Menggunakan Rangkaian Sumur Resapan
Sumur resapan adalah salah satu fasilitas yang bisa digunakan untuk mengurangi risiko terjadinya banjir dan longsor. Sumur resapan berfungsi untuk menampung air hujan yang jatuh dan meresap ke dalam tanah. Hal ini bisa membantu mengurangi risiko terjadinya genangan air yang bisa memicu terjadinya longsor.
Sobat JSI bisa membuat rangkaian sumur resapan di lingkungan sekitar kita. Caranya cukup mudah, Sobat JSI hanya perlu menggali lubang berdiameter sekitar 80 cm dan kedalaman 1-2 meter kemudian menimbunnya dengan batu dan pasir dengan urutan yang sudah ditentukan. Setelah itu, sumur resapan sudah bisa digunakan.
11. Membuat Drainase yang Tepat
Drainase yang tepat juga bisa membantu mengurangi risiko terjadinya longsor. Drainase berfungsi sebagai saluran air yang memungkinkan air hujan mengalir ke tempat yang lebih aman dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Hal ini bisa membantu mengurangi genangan air yang bisa memicu terjadinya longsor.
Sobat JSI bisa membuat drainase dengan menggunakan pipa PVC atau bisa juga menggunakan saluran air yang terbuat dari beton. Pastikan juga untuk membentuk drainase sedemikian rupa sehingga air bisa mengalir dengan lancar dan tidak tersumbat oleh material lainnya.
12. Menjaga Kebersihan Lingkungan
Menjaga kebersihan lingkungan juga bisa membantu mengurangi risiko terjadinya longsor. Sampah dan material lain yang berserakan di permukaan tanah bisa menyumbat aliran air dan memicu terjadinya longsor. Oleh karena itu, selalu jaga kebersihan lingkungan di sekitar kita.
Sobat JSI bisa melakukan kegiatan gotong-royong bersama warga sekitar untuk membersihkan sampah dan material lain yang berserakan. Selain menjaga kebersihan lingkungan, kegiatan gotong-royong seperti ini juga bisa mempererat tali persaudaraan antar warga.
13. Mengikuti Sosialisasi dan Pelatihan
Sosialisasi dan pelatihan terkait pencegahan longsor juga bisa menjadi salah satu upaya pencegahan yang tepat. Sobat JSI bisa mengikuti sosialisasi dan pelatihan yang diadakan oleh pemerintah atau LSM yang bergerak di bidang lingkungan. Dalam sosialisasi dan pelatihan tersebut, Sobat JSI bisa belajar mengenai teknik-teknik pencegahan yang tepat dan cara mengatasi jika terjadi longsor.
Dalam sosialisasi dan pelatihan tersebut, Sobat JSI juga bisa berdiskusi dengan ahli di bidang lingkungan dan bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami. Hal ini bisa membantu meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan longsor dan bagaimana cara menghadapinya.
14. Mengurangi Aktivitas yang Memicu Longsor
Aktivitas yang memicu terjadinya longsor seperti penggalian tambang atau pembangunan bangunan di area lereng harus dikurangi atau bahkan dihentikan. Hal ini bisa membantu mengurangi tekanan pada permukaan tanah dan mengurangi risiko terjadinya longsor.
Jika Sobat JSI memiliki rencana untuk membangun rumah di area lereng atau area yang rawan longsor, pastikan untuk melakukan analisis kelayakan terlebih dahulu dan melakukan upaya pencegahan yang tepat agar risiko terjadinya longsor bisa diminimalkan.
15. Selalu Awasi Pergerakan Tanah
Memantau pergerakan tanah di sekitar kita juga penting dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya longsor. Sobat JSI bisa memantau pergerakan tanah dengan memperhatikan perubahan warna dan bentuk lereng yang ada di sekitar kita. Selain itu, Sobat JSI juga bisa memantau pergerakan tanah dengan menggunakan alat seperti alat GPS dan alat canggih lainnya.
Jika Sobat JSI menemukan tanda-tanda terjadinya gerakan tanah yang tidak normal seperti retakan pada permukaan tanah, Sobat JSI harus segera melakukan upaya pencegahan yang tepat dan melaporkan ke pihak yang berwenang agar bisa segera ditangani.
16. Menggunakan Material yang Tepat
Menggunakan material yang tepat juga bisa membantu mengurangi resiko terjadinya longsor. Material seperti batu kali dan tanah laterit adalah material yang cukup kuat dan mampu menahan erosi tanah serta mencegah terjadinya longsor.
Sobat JSI bisa menggunakan material yang tepat ketika membangun rumah atau infrastruktur lainnya yang terletak di area lereng atau area yang rawan longsor. Dalam pemilihan material tersebut, Sobat JSI perlu mempertimbangkan kekuatan dan kesesuaiannya dengan kondisi lingkungan sekitar.
17. Menggunakan Tanaman Pengikat Tanah untuk Tanaman Hortikultura
Tanaman hortikultura seperti sayuran atau buah-buahan biasanya ditanam di lahan terbuka. Hal ini bisa meningkatkan risiko terjadinya longsor karena tanah menjadi rawan erosi dan pengikisan. Oleh karena itu, Sobat JSI bisa menggunakan tanaman pengikat tanah seperti kacang tanah, kacang hijau, atau kelapa dalam menanam tanaman hortikultura.
Tanaman pengikat tanah memiliki sistem akar yang kuat dan mampu menahan erosi tanah serta mencegah terjadinya longsor. Selain itu, tanaman pengikat tanah juga bisa membantu meningkatkan kesuburan tanah dan menghasilkan sayuran atau buah-buahan yang lebih sehat dan berkualitas.
18. Menggunakan Batu atau Beton sebagai Fondasi Rumah
Batu atau beton adalah material yang kuat dan mampu menahan beban yang cukup berat. Oleh karena itu, Sobat JSI bisa menggunakan batu atau beton sebagai fondasi rumah agar lebih kokoh dan tahan terhadap gempa serta longsor.
Memilih fondasi rumah yang tepat juga bisa membantu mengurangi risiko terjadinya longsor. Fondasi rumah yang kuat dan tepat bisa membuat rumah lebih stabil dan tahan terhadap tekanan akibat gerakan tanah atau material longsor.
19. Mengurangi Penggunaan Bahan Kimia
Penggunaan bahan kimia pada lahan pertanian dan kebun juga bisa meningkatkan risiko terjadinya longsor. Bahan kimia bisa merusak struktur tanah dan membuatnya lebih rentan terhadap erosi dan pengikisan. Oleh karena itu, Sobat JSI perlu mengurangi penggunaan bahan kimia pada lahan pertanian dan kebun yang ada di sekitar kita.
Sobat JSI bisa beralih ke penggunaan pupuk organik yang lebih aman dan ramah lingkungan dalam menanam tanaman pertanian dan kebun. Selain itu, Sobat JSI juga perlu memperhatikan takaran dan cara penggunaan pupuk agar tidak merusak struktur tanah dan mengurangi risiko terjadinya longsor.
20. Menggunakan Kasa Jaring untuk Menahan Material Longsor
Kasa jaring adalah kain berbahan sintetis yang dilengkapi dengan kawat baja yang dipasang di lereng atau bangunan yang rawan longsor. Kasa jaring berfungsi untuk menahan material longsor yang bisa menyebabkan kerusakan pada bangunan atau infrastruktur yang ada.
Sobat JSI bisa memasang kasa jaring pada bangunan atau lereng yang berada di bawahnya. Hal ini bisa membantu mencegah material longsor dari berjatuhan dan merusak bangunan atau infrastruktur yang ada.
Cuplikan video:Cara Mencegah Tanah Longsor