Halo Sobat JSI, kali ini kita akan membahas tentang cara mengatasi muntah pada anak. Muntah pada anak bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti infeksi virus maupun bakteri, reaksi alergi, makanan yang tidak cocok, serta kondisi medis lainnya. Nah, agar kamu bisa mengatasi muntah pada anak dengan tepat, berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan.
1. Berikan Air Putih Secara Teratur
Salah satu cara mengatasi muntah pada anak adalah dengan memberikan air putih secara teratur. Ketika anak muntah, tubuhnya akan kehilangan banyak cairan, sehingga sangat penting untuk menjaga agar tubuhnya tetap terhidrasi.
Usahakan untuk memberikan air putih dalam jumlah yang cukup setiap kali anak muntah. Jangan memberikan minuman yang mengandung gula atau kafein, karena hal itu justru bisa membuat anak semakin lemas dan dehidrasi.
Selain air putih, kamu juga bisa memberikan minuman elektrolit yang dapat membantu mengembalikan keseimbangan elektrolit dalam tubuh anak.
FAQ:
Q: Berapa banyak air putih yang sebaiknya diberikan pada anak yang muntah? | A: Usahakan untuk memberikan air putih dalam jumlah yang cukup setiap kali anak muntah. Jangan memberikan minuman yang mengandung gula atau kafein. |
Q: Apa yang harus dilakukan jika anak tidak mau minum air putih? | A: Coba untuk memberikan air putih secara perlahan atau dengan menggunakan sedotan agar anak lebih mudah untuk mengonsumsinya. Jika anak masih menolak, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. |
2. Batasi Makanan Berlemak dan Berat
Makanan berlemak dan berat bisa membuat lambung anak menjadi lebih mudah iritasi, sehingga bisa memicu muntah. Oleh karena itu, ketika anak muntah, sebaiknya kamu membatasi pemberian makanan yang berlemak dan berat.
Sebagai gantinya, berikan makanan yang lebih ringan dan mudah dicerna, seperti sayuran rebus, buah-buahan, atau roti tawar. Selain itu, jangan berikan anak makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin, karena hal itu juga bisa membuat lambungnya menjadi lebih sensitif.
FAQ:
Q: Apa jenis makanan yang sebaiknya diberikan pada anak yang muntah? | A: Berikan makanan yang lebih ringan dan mudah dicerna, seperti sayuran rebus, buah-buahan, atau roti tawar. |
Q: Apakah anak yang muntah boleh makan makanan yang pedas? | A: Tidak sebaiknya, karena makanan pedas bisa membuat lambung anak lebih iritasi dan memicu muntah. |
3. Berikan Obat Anti-Mual
Jika muntah pada anak tidak kunjung membaik, kamu bisa memberikan obat anti-mual yang dijual bebas di apotek. Namun, sebaiknya kamu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker sebelum memberikan obat tersebut pada anak.
Obat anti-mual biasanya tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, atau cairan. Pastikan kamu mengikuti aturan pakai yang tertera pada kemasan obat, dan jangan memberikan dosis yang lebih besar dari yang direkomendasikan.
FAQ:
Q: Apa saja jenis obat anti-mual yang biasa diberikan pada anak? | A: Beberapa jenis obat anti-mual yang biasa diberikan pada anak antara lain dimenhidrinat, metoklopramid, atau ondansetron. Namun, sebaiknya kamu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker sebelum memberikan obat tersebut pada anak. |
Q: Apakah obat anti-mual bisa diberikan pada anak yang masih bayi? | A: Sebaiknya kamu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memberikan obat anti-mual pada anak yang masih bayi atau balita. |
4. Lakukan Teknik Relaksasi
Muntah pada anak bisa disebabkan oleh kecemasan atau stres yang dialaminya. Oleh karena itu, kamu bisa melakukan teknik relaksasi untuk membantu mengatasi muntah pada anak.
Salah satu teknik relaksasi yang bisa kamu lakukan adalah dengan membawa anak ke tempat yang tenang dan nyaman, sambil memijat perlahan bagian belakang leher dan bahu anak. Kamu juga bisa mengajarkan anak untuk bernafas dalam-dalam dan mengeluarkan napas secara perlahan.
FAQ:
Q: Bagaimana cara melakukan teknik relaksasi pada anak? | A: Bawa anak ke tempat yang tenang dan nyaman, sambil memijat perlahan bagian belakang leher dan bahu anak. Kamu juga bisa mengajarkan anak untuk bernafas dalam-dalam dan mengeluarkan napas secara perlahan. |
Q: Apakah teknik relaksasi bisa membantu mengatasi muntah pada anak yang sedang sakit? | A: Ya, teknik relaksasi bisa membantu mengatasi muntah pada anak yang sedang sakit. Namun, jika muntah terus berlanjut atau disertai dengan gejala lain yang lebih serius, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. |
5. Jaga Kebersihan Anak
Muntah pada anak bisa disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuhnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan anak, terutama ketika ia sedang sakit.
Usahakan untuk sering mencuci tangan sebelum dan setelah menangani anak, serta menjaga lingkungan sekitar anak agar selalu bersih dan steril. Jangan lupa untuk mensterilkan peralatan makan dan minum anak secara berkala, agar terhindar dari kuman dan bakteri.
FAQ:
Q: Apakah mencuci tangan sebelum dan setelah menangani anak sangat penting? | A: Ya, mencuci tangan sebelum dan setelah menangani anak sangat penting untuk mencegah penyebaran infeksi virus atau bakteri yang bisa memicu muntah. |
Q: Bagaimana cara mensterilkan peralatan makan dan minum anak? | A: Peralatan makan dan minum anak bisa disterilkan dengan cara direbus atau menggunakan mesin sterilisasi. |
6. Bawa ke Dokter Jika Muntah Berlanjut
Jika muntah pada anak terus berlanjut atau disertai dengan gejala lain yang lebih serius, sebaiknya segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan memeriksa riwayat kesehatan anak, serta memberikan pengobatan yang sesuai dengan penyebab muntah pada anak.
FAQ:
Q: Kapan sebaiknya membawa anak yang muntah ke dokter? | A: Jika muntah pada anak terus berlanjut atau disertai dengan gejala lain yang lebih serius, sebaiknya segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. |
Q: Apa yang akan dilakukan dokter jika anak muntah? | A: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan memeriksa riwayat kesehatan anak, serta memberikan pengobatan yang sesuai dengan penyebab muntah pada anak. |
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.