Cara Menghitung BEP untuk Bisnis Anda

Selamat datang Sobat JSI! Mungkin Anda baru memulai bisnis atau sedang merintis usaha yang sudah berjalan, tentunya Anda ingin mengetahui apakah bisnis Anda sudah cukup menguntungkan atau masih mengalami kerugian. Untuk mengetahui hal tersebut, Anda bisa memanfaatkan perhitungan BEP atau Break Even Point.

Apa Itu Break Even Point?

Break Even Point atau BEP merupakan titik impas pada sebuah bisnis. Pada titik ini, pendapatan yang diterima sama dengan biaya yang dikeluarkan, sehingga keuntungan yang diperoleh menjadi nol. BEP ini sangat penting untuk diketahui, karena dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan harga jual produk atau jasa Anda.

Sebelum kita membahas bagaimana cara menghitung BEP, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu beberapa istilah yang akan sering digunakan dalam perhitungan BEP. Berikut beberapa di antaranya:

Istilah Deskripsi
Pendapatan Jumlah uang yang diperoleh dari penjualan produk atau jasa
Biaya Variabel Biaya yang dihitung berdasarkan per unit produk atau jasa yang dihasilkan
Biaya Tetap Biaya yang tidak berubah meskipun produksi meningkat

Cara Menghitung BEP

Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk menghitung BEP, di antaranya:

Metode Persentase

Metode ini cukup sederhana dan mudah dipahami, yaitu dengan menghitung persentase keuntungan bersih dan biaya variabel dari total pendapatan.

Rumusnya:

BEP (dalam persentase) = (Biaya Variabel / Pendapatan) x 100%

Contohnya:

  • Pendapatan per bulan: Rp 100.000.000
  • Biaya Variabel per bulan: Rp 40.000.000
  • BEP (dalam persentase) = (Rp 40.000.000 / Rp 100.000.000) x 100% = 40%

Artinya, bisnis Anda mencapai titik impas ketika sudah mencapai pendapatan sebesar 40% dari total biaya variabel dan biaya tetap.

Metode Kontribusi Margin

Metode ini menghitung BEP dengan memperhitungkan kontribusi margin yang diperoleh dari setiap produk atau jasa yang dijual. Kontribusi margin adalah selisih antara pendapatan dengan biaya variabel.

Rumusnya:

BEP = Biaya Tetap / Kontribusi Margin per unit

Contohnya:

  • Biaya tetap per bulan: Rp 30.000.000
  • Harga jual per unit: Rp 50.000
  • Biaya variabel per unit: Rp 35.000
  • Kontribusi margin per unit: Rp 50.000 – Rp 35.000 = Rp 15.000
  • BEP = Rp 30.000.000 / Rp 15.000 = 2.000 unit

Artinya, Anda harus menjual minimal 2.000 unit produk atau jasa dalam sebulan untuk mencapai BEP atau titik impas.

Metode Batas Laba

Metode ini menghitung BEP dengan memperhitungkan batas laba yang ingin dicapai oleh bisnis Anda. Batas laba adalah selisih antara pendapatan dengan total biaya (biaya variabel dan biaya tetap) yang ingin dicapai.

Rumusnya:

BEP = (Biaya Variabel + Biaya Tetap) / (Pendapatan – Batas Laba)

Contohnya:

  • Pendapatan per bulan: Rp 200.000.000
  • Biaya Variabel per bulan: Rp 80.000.000
  • Biaya Tetap per bulan: Rp 50.000.000
  • Batas Laba yang ingin dicapai: Rp 20.000.000
  • BEP = (Rp 80.000.000 + Rp 50.000.000) / (Rp 200.000.000 – Rp 20.000.000) = 0,56

Artinya, Anda harus menjual minimal 560 unit produk atau jasa dalam sebulan untuk mencapai BEP atau titik impas.

FAQ

1. Apa itu Break Even Point?

Break Even Point atau BEP merupakan titik impas pada sebuah bisnis. Pada titik ini, pendapatan yang diterima sama dengan biaya yang dikeluarkan, sehingga keuntungan yang diperoleh menjadi nol.

2. Mengapa BEP penting untuk diketahui?

BEP sangat penting untuk diketahui, karena dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan harga jual produk atau jasa Anda.

3. Bagaimana cara menghitung BEP?

Cara menghitung BEP ada beberapa metode, di antaranya adalah metode persentase, metode kontribusi margin, dan metode batas laba.

Kesimpulan

Dalam dunia bisnis, perhitungan BEP sangatlah penting untuk mengetahui titik impas dan harga jual yang optimal untuk produk atau jasa Anda. Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk menghitung BEP, tergantung pada kebutuhan dan karakteristik bisnis Anda. Dengan mengetahui BEP, Anda dapat mengelola bisnis Anda dengan lebih efisien dan efektif.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cuplikan video:Cara Menghitung BEP untuk Bisnis Anda