Halo Sobat JSI, jika Anda seorang guru atau orang tua yang ingin memantau perkembangan belajar anak, maka Anda pasti tidak asing dengan istilah KKM. KKM atau Kriteria Ketuntasan Minimal adalah standar nilai minimal yang harus dicapai oleh siswa untuk dapat dinyatakan berhasil dalam suatu mata pelajaran.
Apa itu KKM?
KKM adalah kepanjangan dari Kriteria Ketuntasan Minimal. Setiap mata pelajaran memiliki KKM yang berbeda-beda. KKM sendiri bertujuan untuk memastikan bahwa siswa telah memahami materi pelajaran dengan baik dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM merupakan tolak ukur pemeriksaan hasil belajar siswa di sekolah. KKM bersifat minimal, artinya siswa yang mendapat nilai di bawah KKM dianggap belum menguasai materi pelajaran. Sebaliknya, siswa yang mendapat nilai di atas KKM dianggap telah menguasai materi pelajaran dengan baik.
KKM juga digunakan sebagai acuan untuk menentukan kelulusan siswa pada akhir tahun pelajaran. Jika siswa tidak mencapai KKM, maka ia harus mengulang pelajaran tersebut pada tahun berikutnya.
Bagaimana Cara Menghitung KKM?
Setiap mata pelajaran memiliki KKM yang berbeda-beda. Untuk menghitung KKM, Anda dapat menggunakan rumus berikut:
Kategori Penilaian | Bobot Nilai |
---|---|
Ulangan Harian | 30% |
Ujian Tengah Semester | 30% |
Ujian Akhir Semester | 40% |
Contoh perhitungan KKM:
Anda mengajar di kelas 6 SD untuk mata pelajaran Matematika. KKM untuk mata pelajaran Matematika adalah 70. Anda memberikan ulangan harian sebanyak 4 kali, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester. Berikut adalah rincian nilai yang diperoleh siswa:
Nama Siswa | UH 1 | UH 2 | UH 3 | UH 4 | UTS | UAS | Nilai Akhir |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Adi | 75 | 80 | 70 | 85 | 75 | 80 | 77.5 |
Budi | 60 | 65 | 70 | 75 | 70 | 80 | 71.5 |
Cici | 80 | 85 | 90 | 95 | 90 | 95 | 91.5 |
Untuk menghitung KKM, Anda dapat menggunakan rumus berikut:
(Nilai UH x Bobot Nilai UH) + (Nilai UTS x Bobot Nilai UTS) + (Nilai UAS x Bobot Nilai UAS) = Nilai Akhir
(75 x 0.3) + (75 x 0.3) + (80 x 0.4) = 77.5
(60 x 0.3) + (70 x 0.3) + (80 x 0.4) = 71.5
(90 x 0.3) + (90 x 0.3) + (95 x 0.4) = 91.5
Berdasarkan nilai akhir, Anda dapat menentukan siswa yang telah mencapai KKM dan belum mencapai KKM.
Frequently Asked Questions (FAQ)
Apa itu KKM?
KKM atau Kriteria Ketuntasan Minimal adalah standar nilai minimal yang harus dicapai oleh siswa untuk dapat dinyatakan berhasil dalam suatu mata pelajaran.
Mengapa KKM diperlukan?
KKM digunakan untuk memastikan bahwa siswa telah memahami materi pelajaran dengan baik dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. KKM juga digunakan sebagai acuan untuk menentukan kelulusan siswa pada akhir tahun pelajaran.
Bagaimana cara menghitung KKM?
Untuk menghitung KKM, Anda perlu mengetahui bobot nilai untuk setiap kategori penilaian seperti ulangan harian, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester. Setelah itu, Anda dapat menggunakan rumus (Nilai UH x Bobot Nilai UH) + (Nilai UTS x Bobot Nilai UTS) + (Nilai UAS x Bobot Nilai UAS) = Nilai Akhir untuk menghitung nilai akhir siswa.
Apakah KKM sama untuk setiap mata pelajaran?
Tidak, KKM setiap mata pelajaran berbeda-beda dan diatur berdasarkan standar kurikulum yang berlaku.
Bagaimana jika siswa tidak mencapai KKM?
Jika siswa tidak mencapai KKM, maka ia harus mengulang pelajaran tersebut pada tahun berikutnya.
Apakah KKM bisa diubah?
Ya, KKM bisa diubah oleh sekolah atau pemerintah daerah jika dianggap tidak relevan dengan kebutuhan pendidikan saat ini.
Penutup
Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang cara menghitung KKM. Dengan memahami cara menghitung KKM dengan baik, Anda akan dapat memantau perkembangan belajar anak dengan lebih efektif. Jangan lupa untuk tetap memotivasi anak-anak agar mereka selalu bersemangat dalam belajar. Selamat mencoba dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!