Halo Sobat JSI, kali ini kita akan membahas mengenai cara hitung break even point. Mungkin sebagian dari kalian masih belum mengetahui apa itu break even point dan bagaimana cara menghitungnya. Namun, jangan khawatir karena dalam artikel ini saya akan menjelaskan secara rinci agar kalian bisa memahaminya dengan mudah.
Pengertian Break Even Point
Sebelum kita membahas mengenai cara menghitung break even point, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu break even point. Break even point merupakan titik impas atau titik balik di mana keuntungan yang diperoleh sama besar dengan biaya yang dikeluarkan. Dalam kata lain, break even point adalah saat pengusaha berhasil mencapai posisi di mana pendapatan yang diterima sama besar dengan biaya yang dikeluarkan.
Contohnya, jika sebuah perusahaan memiliki biaya produksi sebesar Rp 100 juta dan harga jual per unit sebesar Rp 10 ribu dengan margin keuntungan sebesar Rp 5 ribu, maka break even point yang harus dicapai adalah 20.000 unit.
Cara Menghitung Break Even Point
Untuk menghitung break even point, terdapat beberapa rumus yang dapat digunakan. Berikut ini adalah cara menghitung break even point yang dapat Sobat JSI gunakan:
1. Menghitung Break Even Point Berdasarkan Jumlah Produk
Rumus break even point berdasarkan jumlah produk adalah sebagai berikut:
Variabel | Rumus |
---|---|
Total biaya tetap (Fixed cost) | FC |
Harga jual per unit (Price) | P |
Biaya variabel per unit (Variable cost) | VC |
Break even point dalam unit (Unit sales to break even) | BEPU |
Dari rumus di atas, kita dapat menghitung break even point berdasarkan jumlah produk yang harus dijual. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Hitung total biaya tetap (FC) yang dibutuhkan.
- Tentukan harga jual per unit (P) dan biaya variabel per unit (VC).
- Hitung margin kontribusi per unit dengan rumus:
Margin kontribusi per unit = Harga jual per unit – Biaya variabel per unit
- Hitung break even point dalam unit dengan rumus:
Break even point dalam unit = Total biaya tetap / Margin kontribusi per unit
2. Menghitung Break Even Point Berdasarkan Nilai Penjualan
Rumus break even point berdasarkan nilai penjualan adalah sebagai berikut:
Variabel | Rumus |
---|---|
Total biaya tetap (Fixed cost) | FC |
Harga jual per unit (Price) | P |
Rasio biaya variabel terhadap harga jual (Variable cost ratio) | VC Ratio |
Break even point dalam nilai penjualan (Sales to break even) | BEP$ |
Dari rumus di atas, kita dapat menghitung break even point berdasarkan nilai penjualan yang harus dicapai. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Hitung total biaya tetap (FC) yang dibutuhkan.
- Tentukan harga jual per unit (P) dan rasio biaya variabel terhadap harga jual (VC Ratio).
- Hitung margin kontribusi dengan rumus:
Margin kontribusi = Harga jual per unit x (1 – Rasio biaya variabel terhadap harga jual)
- Hitung break even point dalam nilai penjualan dengan rumus:
Break even point dalam nilai penjualan = Total biaya tetap / Margin kontribusi
Catatan Penting dalam Menghitung Break Even Point
Sebelum Sobat JSI menghitung break even point, ada beberapa catatan penting yang perlu diperhatikan. Berikut adalah catatan-catatan tersebut:
- Tetapkan asumsi-asumsi yang rasional dalam menghitung break even point. Asumsi yang tidak rasional dapat menghasilkan hasil yang tidak akurat.
- Perlu diketahui bahwa perkiraan biaya dan harga tidak selalu realistis. Kondisi pasar dan persaingan juga dapat mempengaruhi biaya dan harga.
- Perubahan jumlah produk atau penjualan dapat mempengaruhi break even point.
FAQ
Apa yang Dimaksud dengan Break Even Point?
Break even point merupakan titik impas atau titik balik di mana keuntungan yang diperoleh sama besar dengan biaya yang dikeluarkan. Dalam kata lain, break even point adalah saat pengusaha berhasil mencapai posisi di mana pendapatan yang diterima sama besar dengan biaya yang dikeluarkan.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Break Even Point Tidak Terpenuhi?
Jika break even point tidak terpenuhi, sebaiknya dilakukan peninjauan kembali terhadap manajemen biaya dan strategi penjualan produk yang diterapkan. Selain itu, perlu juga dilakukan evaluasi terhadap target pasar dan jumlah produksi yang sudah diterapkan.
Apakah Break Even Point Berpengaruh pada Keuntungan?
Ya, break even point berpengaruh pada keuntungan. Jika break even point terlampaui, maka keuntungan yang diperoleh akan semakin besar. Namun, jika break even point tidak terpenuhi, maka keuntungan yang diperoleh juga akan semakin kecil.
Apa yang Harus Dilakukan untuk Mencapai Break Even Point yang Optimal?
Untuk mencapai break even point yang optimal, perlu dilakukan perhitungan yang akurat dan pembuatan rencana bisnis yang efektif. Selain itu, pengusaha juga perlu memperhatikan kondisi pasar dan persaingan, serta melakukan manajemen biaya yang baik dan efisien.
Bagaimana Cara Menghitung Break Even Point?
Ada dua cara menghitung break even point yaitu berdasarkan jumlah produk dan berdasarkan nilai penjualan. Untuk menghitung break even point berdasarkan jumlah produk, kita dapat menggunakan rumus Total biaya tetap / Margin kontribusi per unit. Sedangkan untuk menghitung break even point berdasarkan nilai penjualan, kita dapat menggunakan rumus Total biaya tetap / Margin kontribusi.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas mengenai cara hitung break even point. Break even point merupakan titik impas atau titik balik di mana keuntungan yang diperoleh sama besar dengan biaya yang dikeluarkan. Terdapat dua cara menghitung break even point yaitu berdasarkan jumlah produk dan berdasarkan nilai penjualan. Untuk mencapai break even point yang optimal, perlu dilakukan perhitungan yang akurat dan pembuatan rencana bisnis yang efektif. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat JSI. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!