Hello Sobat JSI, dalam dunia akuntansi, penyusutan adalah suatu proses akuntansi yang menurunkan nilai aset tetap dalam jangka waktu tertentu. Aset tetap adalah suatu asset yang dimiliki perusahaan dalam jangka waktu lama dan biasanya memiliki nilai yang cukup besar. Penyusutan sangat penting untuk dilakukan agar nilai aset tetap tersebut tidak menyesuaikan dengan inflasi atau usia yang sudah lama. Pada artikel ini, Sobat JSI akan mempelajari cara menghitung penyusutan dengan mudah dan cepat.
1. Pengertian Penyusutan
Sebelum memulai cara menghitung penyusutan, Sobat JSI harus memahami terlebih dahulu pengertian dari penyusutan. Penyusutan adalah pengurangan nilai aset tetap dalam jangka waktu tertentu. Nilai aset tetap akan menurun setiap tahunnya berdasarkan nilai residu asset tersebut. Nilai residu adalah nilai aset pada akhir masa manfaat atau masa pemakaian.
Penyusutan dilakukan untuk mencatat depresiasi atau pengurangan nilai aset yang terjadi. Selama masa pemakaian, asset tersebut mengalami keausan, kerusakan dan ada beberapa asset yang bahkan sudah tidak berfungsi dengan baik. Dalam hal ini, penyusutan berfungsi untuk mencatat beban depresiasi yang terjadi pada asset tetap tersebut.
Setelah memahami pengertian penyusutan, Sobat JSI dapat memulai langkah-langkah cara menghitung penyusutan
2. Cara Menghitung Penyusutan
Cara menghitung penyusutan terdapat berbagai macam metode. Dalam artikel ini, Sobat JSI akan mempelajari dua metode yang paling umum digunakan, yaitu metode garis lurus dan metode saldo menurun.
2.1 Metode Garis Lurus
Metode garis lurus adalah metode yang paling umum digunakan untuk menghitung penyusutan. Metode ini cukup mudah dan dapat dilakukan dengan cepat.
Cara menghitung penyusutan dengan metode garis lurus adalah:
- Tentukan nilai aset tetap
- Tentukan nilai residu atau nilai yang diperkirakan setelah masa pemakaian selesai
- Tentukan masa manfaat atau jangka waktu pemakaian asset
- Hitung nilai penyusutan per tahun = (nilai aset tetap – nilai residu) ÷ Masa manfaat
- Catat nilai penyusutan ke dalam laporan laba rugi
Contoh:
Nilai Aset Tetap | Nilai Residu | Masa Manfaat | Nilai Penyusutan per Tahun |
---|---|---|---|
Rp 100.000.000,- | Rp 10.000.000,- | 5 tahun | (Rp 100.000.000,- – Rp 10.000.000,-) ÷ 5 = Rp 18.000.000,- |
Dari contoh di atas, Sobat JSI dapat melihat bahwa nilai penyusutan per tahun adalah Rp 18.000.000,-.
2.2 Metode Saldo Menurun
Metode saldo menurun adalah metode yang menghitung penyusutan berdasarkan nilai buku sisa. Nilai buku sisa adalah nilai aset tetap dikurangi dengan nilai penyusutan yang sudah dilakukan sebelumnya.
Cara menghitung penyusutan dengan metode saldo menurun adalah:
- Tentukan nilai aset tetap
- Tentukan nilai residu atau nilai yang diperkirakan setelah masa pemakaian selesai
- Tentukan masa manfaat atau jangka waktu pemakaian asset
- Tentukan persentase penyusutan, dalam hal ini persentase penyusutan harus diberikan untuk masa manfaat yang ada
- Hitung nilai penyusutan per tahun = (nilai aset tetap – nilai residu) x (persentase penyusutan ÷ masa manfaat)
- Catat nilai penyusutan ke dalam laporan laba rugi
Contoh:
Nilai Aset Tetap | Nilai Residu | Masa Manfaat | Persentase Penyusutan | Nilai Penyusutan per Tahun |
---|---|---|---|---|
Rp 100.000.000,- | Rp 10.000.000,- | 5 tahun | 40% | (Rp 100.000.000,- – Rp 10.000.000,-) x (40% ÷ 5) = Rp 16.000.000,- |
Dari contoh di atas, Sobat JSI dapat melihat bahwa nilai penyusutan per tahun adalah Rp 16.000.000,-.
3. FAQ
3.1 Apa yang dimaksud dengan penyusutan?
Penyusutan adalah pengurangan nilai aset tetap yang terjadi pada suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Penyusutan sangat penting untuk dilakukan agar nilai aset tetap tersebut tidak menyesuaikan dengan inflasi atau usia yang sudah lama.
3.2 Mengapa penyusutan harus dilakukan?
Penyusutan dilakukan untuk mencatat depresiasi atau pengurangan nilai aset yang terjadi. Selama masa pemakaian, asset tersebut mengalami keausan, kerusakan dan bahkan ada beberapa asset yang bahkan sudah tidak berfungsi dengan baik. Dalam hal ini, penyusutan berfungsi untuk mencatat beban depresiasi yang terjadi pada asset tetap tersebut.
3.3 Apa saja metode yang digunakan dalam menghitung penyusutan?
Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan dalam menghitung penyusutan, antara lain:
- Metode garis lurus
- Metode saldo menurun
- Metode satuan produksi
- Metode angka satuan jam kerja
4. Kesimpulan
Dalam artikel ini, Sobat JSI telah mempelajari cara menghitung penyusutan dengan mudah dan cepat. Terdapat dua metode yang paling umum digunakan, yaitu metode garis lurus dan metode saldo menurun. Sobat JSI juga telah memahami pengertian dari penyusutan dan mengapa penyusutan harus dilakukan. Jangan lupa untuk mencatat nilai penyusutan ke dalam laporan laba rugi. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat membantu Sobat JSI dalam menghitung penyusutan pada aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.