Cara Menghitung Biaya Variabel

Halo Sobat JSI, dalam artikel ini kita akan membahas tentang cara menghitung biaya variabel. Biaya variabel adalah biaya yang berubah sesuai dengan tingkat produksi atau penjualan suatu produk atau jasa. Dalam pengelolaan bisnis, menghitung biaya variabel sangat penting untuk mengetahui berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk setiap unit produk atau jasa yang dihasilkan. Dengan mengetahui biaya variabel, bisnis dapat menghitung harga jual yang tepat dan merencanakan strategi penjualan yang efektif.

Pengertian Biaya Variabel

Biaya variabel adalah biaya yang berubah sesuai dengan tingkat produksi atau penjualan suatu produk atau jasa. Biaya variabel terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya variabel lainnya. Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku atau bahan pendukung produksi. Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja yang langsung terlibat dalam proses produksi. Biaya variabel lainnya adalah biaya lain yang berhubungan dengan proses produksi, seperti biaya energi, biaya perawatan mesin, dan biaya transportasi.

Dalam menghitung biaya variabel, penting untuk memisahkan biaya variabel dari biaya tetap. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun tingkat produksi atau penjualan berubah. Contohnya adalah biaya sewa gedung, biaya gaji karyawan, dan biaya peralatan tetap.

Cara Menghitung Biaya Variabel

1. Hitung biaya bahan baku

Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku atau bahan pendukung produksi. Untuk menghitung biaya bahan baku, kita dapat menggunakan rumus berikut:

Biaya bahan baku = harga per unit bahan baku x jumlah bahan baku yang diperlukan

Contohnya, jika harga per unit bahan baku adalah Rp10.000 dan kita membutuhkan 100 unit bahan baku, maka biaya bahan baku adalah Rp1.000.000.

2. Hitung biaya tenaga kerja langsung

Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja yang langsung terlibat dalam proses produksi. Untuk menghitung biaya tenaga kerja langsung, kita dapat menggunakan rumus berikut:

Biaya tenaga kerja langsung = biaya upah per jam x jumlah jam kerja yang dibutuhkan

Contohnya, jika biaya upah per jam adalah Rp20.000 dan kita membutuhkan 50 jam kerja, maka biaya tenaga kerja langsung adalah Rp1.000.000.

3. Hitung biaya variabel lainnya

Biaya variabel lainnya adalah biaya lain yang berhubungan dengan proses produksi, seperti biaya energi, biaya perawatan mesin, dan biaya transportasi. Untuk menghitung biaya variabel lainnya, kita dapat menggunakan rumus berikut:

Biaya variabel lainnya = jumlah unit x biaya variabel per unit

Contohnya, jika jumlah unit yang diproduksi adalah 100 unit dan biaya variabel lainnya per unit adalah Rp5.000, maka biaya variabel lainnya adalah Rp500.000.

4. Jumlahkan biaya variabel

Setelah menghitung biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya variabel lainnya, kita dapat menjumlahkan ketiga biaya tersebut untuk mendapatkan total biaya variabel. Contohnya, jika biaya bahan baku adalah Rp1.000.000, biaya tenaga kerja langsung adalah Rp1.000.000, dan biaya variabel lainnya adalah Rp500.000, maka total biaya variabel adalah Rp2.500.000.

Keuntungan Menghitung Biaya Variabel

Menghitung biaya variabel memiliki beberapa keuntungan untuk bisnis, antara lain:

1. Menentukan Harga Jual yang Tepat

Dengan mengetahui biaya variabel, bisnis dapat menentukan harga jual yang tepat untuk setiap unit produk atau jasa yang dihasilkan. Dengan menetapkan harga jual yang tepat, bisnis dapat memperoleh keuntungan yang maksimal.

2. Mengetahui Produk atau Jasa yang Menguntungkan

Dengan menghitung biaya variabel untuk setiap produk atau jasa yang dihasilkan, bisnis dapat mengetahui produk atau jasa yang menguntungkan dan produk atau jasa yang tidak menguntungkan. Dengan mengetahui produk atau jasa yang menguntungkan, bisnis dapat fokus pada produk atau jasa tersebut dan meningkatkan keuntungan.

3. Merencanakan Strategi Penjualan yang Efektif

Dengan mengetahui biaya variabel, bisnis dapat merencanakan strategi penjualan yang efektif. Contohnya, jika biaya variabel rendah, bisnis dapat menetapkan harga jual yang lebih murah dan meningkatkan volume penjualan. Sebaliknya, jika biaya variabel tinggi, bisnis dapat menetapkan harga jual yang lebih tinggi dan fokus pada penjualan produk atau jasa dengan margin keuntungan yang tinggi.

FAQ

Apa perbedaan antara biaya variabel dan biaya tetap?

Biaya variabel adalah biaya yang berubah sesuai dengan tingkat produksi atau penjualan suatu produk atau jasa. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun tingkat produksi atau penjualan berubah. Contohnya adalah biaya sewa gedung, biaya gaji karyawan, dan biaya peralatan tetap.

Apa keuntungan dari menghitung biaya variabel?

Menghitung biaya variabel memiliki beberapa keuntungan untuk bisnis, antara lain:

  • Menentukan harga jual yang tepat
  • Mengetahui produk atau jasa yang menguntungkan
  • Merencanakan strategi penjualan yang efektif

Bisakah biaya tetap diubah menjadi biaya variabel?

Tidak, biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun tingkat produksi atau penjualan berubah.

Kesimpulan

Dalam pengelolaan bisnis, menghitung biaya variabel sangat penting untuk mengetahui berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk setiap unit produk atau jasa yang dihasilkan. Dengan mengetahui biaya variabel, bisnis dapat menghitung harga jual yang tepat dan merencanakan strategi penjualan yang efektif. Menghitung biaya variabel juga dapat membantu bisnis mengetahui produk atau jasa yang menguntungkan dan produk atau jasa yang tidak menguntungkan. Semoga informasi yang telah disampaikan berguna untuk Sobat JSI dalam mengelola bisnisnya.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cuplikan video:Cara Menghitung Biaya Variabel