Hello Sobat JSI, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang tata cara shalat gerhana bulan. Gerhana bulan adalah fenomena alam yang terjadi ketika bulan berada di belakang bumi dan terhalangi oleh bayangan bumi. Dalam agama Islam, gerhana bulan memiliki makna penting dan dilakukan shalat khusus. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
Definisi Gerhana Bulan
Gerhana bulan adalah fenomena alam yang terjadi ketika bulan berada di belakang bumi dan terhalangi oleh bayangan bumi. Saat terjadi gerhana bulan, bulan akan tampak merah kecoklatan dan terlihat sangat cantik. Gerhana bulan terjadi ketika posisi bulan, bumi, dan matahari dalam satu garis lurus dan bulan terhalang oleh bayangan bumi. Gerhana bulan dapat terjadi beberapa kali dalam setahun.
Fenomena Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi ketika bulan berada di belakang bumi dan terhalangi oleh bayangan bumi. Ketika itu, bulan tampak merah kecoklatan dan terlihat sangat cantik. Fenomena ini terjadi karena cahaya matahari yang memantul pada bulan dihamburkan oleh atmosfer bumi, sehingga tampak merah kecoklatan.
Gerhana bulan terbagi menjadi dua jenis, yaitu gerhana bulan total dan gerhana bulan sebagian. Gerhana bulan total terjadi ketika bulan sepenuhnya masuk ke dalam bayangan bumi, sehingga bulan tampak berwarna merah kecoklatan. Sedangkan gerhana bulan sebagian terjadi ketika hanya sebagian bulan yang masuk ke dalam bayangan bumi, sehingga bulan tidak tampak seluruhnya berwarna merah kecoklatan.
Gerhana bulan memiliki makna penting dalam agama Islam dan dilakukan shalat khusus. Berikut adalah tata cara shalat gerhana bulan.
Tata Cara Shalat Gerhana Bulan
Tata cara shalat gerhana bulan terbagi menjadi dua rakaat. Berikut adalah tata cara shalat gerhana bulan yang benar:
Takbiratul Ihram
Pertama, lakukan takbiratul ihram dengan mengangkat kedua belah tangan sejajar dengan bahu sambil mengucapkan “Allahu Akbar”. Setelah itu, tarik kedua belah tangan ke perut.
Surat Al-Fatihah dan Surat Pendek
Kedua, baca surat Al-Fatihah dan dilanjutkan dengan membaca surat pendek lainnya seperti surat Al-Ikhlas atau Al-Kafirun.
Ruku’
Ketiga, lakukan ruku’ dengan menunduk hingga telapak tangan dapat menempuh lutut dan mengucapkan “Subhana Rabbiyal ‘Azim”. Setelah itu, kembali ke posisi berdiri tegak.
I’tidal
Keempat, lakukan i’tidal dengan mengangkat kedua belah tangan sambil mengucapkan “Sami’a Allahu liman hamidah, Rabbana wa lakal hamd”. Setelah itu, turunkan kedua belah tangan ke perut.
Sujud Pertama
Kelima, lakukan sujud pertama dengan menempatkan kedua telapak tangan pada lantai, kemudian lutut, hidung, serta dahi menyentuh lantai, sambil mengucapkan “Subhana Rabbiyal A’la”. Setelah itu, duduk di antara sujud pertama dan kedua.
Tahiyat Awal
Keenam, lakukan tahiyat awal dengan mengucapkan “At-tahiyyatu lillahi was shalawatu wat tayyibat, assalamu’alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuhu, assalamu’alaina wa ‘ala ‘ibadillahish shalihin. Asyhadu an laa ilaha illallahu wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluh” sambil menggerakkan jari telunjuk dan tengah pada kedua tangan ke arah kiblat.
Doa untuk Nabi Ibrahim
Ketujuh, membaca doa untuk nabi Ibrahim yang disebutkan dalam shalat Dhuha. “Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kama sholaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidum majid. Allahumma baarik ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kama baarakta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidum majid”.
Sujud Kedua
Delapan, lakukan sujud kedua dengan menempatkan kedua telapak tangan pada lantai, kemudian lutut, hidung, serta dahi menyentuh lantai, sambil mengucapkan “Subhana Rabbiyal A’la”. Setelah itu, duduk untuk melakukan tasyahud akhir.
Tahiyat Akhir
Sembilan, lakukan tahiyat akhir dengan mengucapkan “At-tahiyyatu lillahi was shalawatu wat tayyibat, assalamu’alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuhu, assalamu’alaina wa ‘ala ‘ibadillahish shalihin. Asyhadu an laa ilaha illallahu wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluh” sambil menggerakkan jari telunjuk dan tengah pada kedua tangan ke arah kiblat.
Doa
Terakhir, lakukan doa untuk diri sendiri dan untuk umat Islam, kemudian tutup shalat dengan memberi salam ke kanan dan ke kiri.
Table
No. | Tata Cara Shalat Gerhana Bulan |
---|---|
1 | Takbiratul Ihram |
2 | Baca Surat Al-Fatihah dan Surat Pendek |
3 | Ruku’ |
4 | I’tidal |
5 | Sujud Pertama |
6 | Tahiyat Awal |
7 | Doa untuk Nabi Ibrahim |
8 | Sujud Kedua |
9 | Tahiyat Akhir |
10 | Doa |
FAQ
Apa itu gerhana bulan?
Gerhana bulan adalah fenomena alam yang terjadi ketika bulan berada di belakang bumi dan terhalangi oleh bayangan bumi. Saat terjadi gerhana bulan, bulan akan tampak merah kecoklatan dan terlihat sangat cantik.
Apa makna gerhana bulan dalam agama Islam?
Gerhana bulan memiliki makna penting dalam agama Islam dan dilakukan shalat khusus. Shalat gerhana bulan dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan syukur kepada Allah SWT.
Bagaimana tata cara shalat gerhana bulan?
Tata cara shalat gerhana bulan terbagi menjadi dua rakaat. Yang pertama melaksanakan dua rakaat shalat seperti biasa, sementara yang kedua melakukan empat rakaat shalat dengan dua salam.
Apakah shalat gerhana bulan wajib dilakukan?
Shalat gerhana bulan tidak wajib dilakukan, namun sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Shalat gerhana bulan dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan syukur kepada Allah SWT.
Kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan shalat gerhana bulan?
Shalat gerhana bulan dilakukan saat terjadi gerhana bulan. Namun, disarankan untuk melaksanakan shalat gerhana bulan setelah gerhana bulan mencapai puncaknya.
Siapa yang boleh melaksanakan shalat gerhana bulan?
Siapa saja boleh melaksanakan shalat gerhana bulan, tidak terbatas pada jenis kelamin atau umur.