Hello Sobat JSI, in this article, we will be discussing the tata cara shalat jamak. This is a topic that is important for Muslims to understand in order to perform their prayers correctly. We will be breaking down the steps involved in performing the shalat jamak and addressing some frequently asked questions. Let’s get started!
Pengertian Shalat Jamak
Shalat jamak adalah shalat yang dilakukan oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama. Shalat jamak sering dilakukan oleh jamaah di masjid, kantor, atau tempat umum lainnya. Tujuannya adalah untuk mempermudah para jamaah dalam menjalankan ibadah shalat, terutama bagi yang memiliki kesibukan di luar rumah atau kantor.
Shalat jamak memiliki persyaratan dan tata cara yang berbeda dengan shalat sendiri. Kita akan membahas hal-hal tersebut pada sub judul berikutnya.
Persyaratan Shalat Jamak
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk melakukan shalat jamak:
- Tidak ada penghalang untuk melaksanakan shalat secara berjamaah.
- Orang yang akan menjadi imam harus memiliki keutamaan dibandingkan dengan yang lainnya.
- Orang yang akan menjadi makmum harus berada dalam radius yang tidak terlalu jauh dari imam.
- Waktu shalat tidak boleh lewat.
Jika semua persyaratan sudah terpenuhi, kita bisa melaksanakan shalat jamak dengan tata cara sebagai berikut:
Tata Cara Shalat Jamak
1. Menghadap kiblat
Langkah pertama dalam melaksanakan shalat jamak adalah menghadap kiblat. Kita bisa menentukan arah kiblat dengan menggunakan kompas atau aplikasi khusus.
2. Bertakbiratul Ihram
Setelah menghadap kiblat, kita melakukan takbiratul ihram, yaitu mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan bahu dan mengucapkan “Allahu Akbar”.
3. Membaca doa iftitah
Setelah takbiratul ihram, kita membaca doa iftitah yang merupakan doa pembukaan dalam shalat. Doa ini biasanya dibaca oleh imam pada shalat jamak.
Berikut ini adalah teks doa iftitah yang bisa kita gunakan:
Arab | Latin | Terjemahan |
---|---|---|
اللّهُ أَكْبَرُ كَبِيراً، وَالْحَمْدُ لِلّهِ كَثِيراً، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً، (3x) |
Allahu Akbar kabiraan, wal hamdu lillahi kathiiraan, wa subhaanallahi bukratan wa aseelaan. (3x) |
Allah Maha Besar sekali, segala puji bagi Allah yang banyak, dan maha suci Allah pada waktu pagi dan petang. (3x) |
4. Membaca Al-Fatihah
Setelah doa iftitah, kita membaca surat Al-Fatihah. Surat ini wajib dibaca pada setiap rakaat dalam shalat.
Berikut ini adalah teks surat Al-Fatihah yang bisa kita gunakan:
Arab | Latin | Terjemahan |
---|---|---|
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ |
Bismillaahirrahmaanirrahiim Alhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin Arrahmaanirrahiim Maaliki yawmiddiin Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin Ihdinashshiraathal mustaqiim Shiraathal ladziina an’amta ‘alayhim ghayril maghdhuubi ‘alayhim wa ladhdhaalliin |
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. |
5. Membaca surat lain atau ayat Al-Quran
Setelah Al-Fatihah, kita bisa membaca surat lain atau ayat Al-Quran dalam shalat. Ini bersifat sunnah dan tidak wajib. Surat atau ayat yang dibaca bisa dipilih sesuai dengan kemampuan kita.
6. Ruku
Setelah membaca surat atau ayat Al-Quran, kita melakukan ruku. Caranya adalah dengan membungkukkan badan hingga telapak tangan menyentuh lutut. Kita juga membaca doa ruku yang biasanya dibaca oleh imam pada shalat jamak.
Berikut adalah teks doa ruku yang bisa kita gunakan:
Arab | Latin | Terjemahan |
---|---|---|
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ | Subhaana rabbiyal ‘adhiimi | Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung. |
7. I’tidal
Setelah ruku, kita melakukan i’tidal atau bangkit dari ruku dengan posisi badan yang seimbang. Kita juga membaca doa i’tidal yang biasanya dibaca oleh imam pada shalat jamak.
Berikut adalah teks doa i’tidal yang bisa kita gunakan:
Arab | Latin | Terjemahan |
---|---|---|
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ | Sami’allahu liman hamidah | Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya. |
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ | Rabbanaa wa lakal hamd | Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji. |
8. Sujud
Setelah i’tidal, kita melakukan sujud dengan meletakkan dahi, hidung, kedua tangan, lutut, dan ujung kaki di atas sajadah. Kita juga membaca doa sujud yang biasanya dibaca oleh imam pada shalat jamak.
Berikut adalah teks doa sujud yang bisa kita gunakan:
Arab | Latin | Terjemahan |
---|---|---|
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى | Subhaana rabbiyal a’laa | Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi. |
9. Duduk di antara dua sujud
Setelah sujud, kita duduk sejenak sebelum melakukan sujud kedua. Posisi duduk ini disebut dengan duduk di antara dua sujud. Kita membaca doa duduk di antara dua sujud yang biasanya dibaca oleh imam pada shalat jamak.
Berikut adalah teks doa duduk di antara dua sujud yang bisa kita gunakan:
Arab | Latin | Terjemahan |
---|---|---|
رَبِّ اغْفِرْ لِي | Rabbighfirli | Ya Tuhan, ampunilah dosaku. |
10. Sujud kedua
Setelah duduk di antara dua sujud, kita melakukan sujud kedua dengan posisi yang sama seperti sujud pertama. Kita juga membaca doa sujud kedua yang biasanya dibaca oleh imam pada shalat jamak.
Berikut adalah teks doa sujud kedua yang bisa kita gunakan:
Arab | Latin | Terjemahan |
---|---|---|
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى | Subhaana rabbiyal a’laa | Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi. |
11. Duduk di antara dua sujud kedua
Setelah sujud kedua, kita duduk dalam posisi yang sama dengan duduk di antara dua sujud. Kita membaca doa duduk di antara dua sujud kedua yang biasanya dibaca oleh imam pada shalat jamak.
Berikut adalah teks doa duduk di antara dua sujud kedua yang bisa kita gunakan:
Arab | Latin | Terjemahan |
---|---|---|
رَبِّ اغْفِرْ لِي | Rabbighfirli | Ya Tuhan, ampunilah dosaku. |
12. Bangkit dari duduk di antara dua sujud kedua
Setelah membaca doa duduk di antara dua sujud kedua, kita bangkit dari posisi duduk dan kembali ke posisi berdiri dengan membaca doa seperti pada i’tidal.
Berikut adalah teks doa bangkit dari duduk di antara dua sujud kedua yang bisa kita gunakan:
Arab | Latin | Terjemahan |
---|---|---|
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ | Sami’allahu liman hamidah | Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya. |
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ | Rabbanaa wa lakal hamd | Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji. |
13. Membaca surat atau ayat Al-Quran kedua
Setelah bangkit dari duduk di antara dua sujud kedua, kita bisa membaca surat atau ayat Al-Quran kedua. Ini bersifat sunnah dan tidak wajib. Surat atau ayat yang dibaca bisa dipilih sesuai dengan kemampuan kita.
14. Rakaat kedua
Setelah membaca surat atau ayat Al-Quran kedua, kita melakukan rakaat kedua seperti rakaat pertama dengan mengikuti langkah-langkah yang telah kita lakukan sebelumnya. Setelah selesai dengan rakaat kedua, kita melakukan tahiyat akhir dan salam.
FAQ tentang Shalat Jamak
1. Apa saja persyaratan untuk melakukan shalat jamak?
Ada empat persyaratan yang harus dipenuhi:
- Tidak ada penghalang untuk melaksanakan shalat secara berjamaah.
- Orang yang akan menjadi imam harus memiliki keutamaan dibandingkan dengan yang lainnya.
- Orang yang akan menjadi makmum harus berada dalam radius yang tidak terlalu jauh dari imam.
- Waktu shalat tidak boleh lewat.
2. Apa saja syarat sahnya shalat jamak?
Ada tiga syarat sahnya shalat jamak:
- Orang yang menjadi imam harus mengikuti imam dengan sempurna, yaitu tidak boleh melakukan gerakan sebelum imam.
- Orang yang menjadi makmum harus mengikuti imam dengan sempurna, yaitu tidak boleh melakukan gerakan setelah imam.
- Jumlah rakaat dalam shalat jamak harus sesuai dengan yang telah ditentukan.