Cara Agar Anak Mau Makan

Hello Sobat JSI, apakah kamu merasa kesulitan saat mengajak anak makan? Tidak perlu khawatir, karena kamu tidak sendiri. Banyak orangtua yang juga mengalami masalah yang sama. Maka dari itu, kami akan berbagi beberapa tips dan trik untuk membuat anak senang saat makan.

1. Buat Makanan yang Menarik

Kelezatan makanan tidak selalu cukup untuk membuat anak-anak mau makan. Mereka juga butuh makanan yang menarik dan kreatif. Buat makanan dengan bentuk dan warna yang menarik. Misalnya, buat nasi goreng dengan bentuk wajah atau gunakan sayuran warna-warni.

Menurut dr. Melati, seorang ahli gizi, “Makanan dengan bentuk dan warna yang menarik dapat menstimulasi anak untuk makan lebih banyak.”

Jangan ragu untuk berkreasi dalam memasak. Kamu juga bisa mengajak anak untuk membantu memasak dan memberi ide tentang bentuk dan warna makanan yang mereka sukai.

2. Beri Pilihan Makanan

Anak-anak biasanya senang memiliki pilihan. Beri mereka pilihan makanan yang sehat dan bergizi. Misalnya, tawarkan mereka roti gandum atau sereal sebagai sarapan pagi. Atau, beri mereka pilihan antara sayuran atau buah sebagai camilan sehat.

Menurut psikolog anak, Dr. Lisa K. Perdue, “Memberi anak pilihan makanan dapat membantu mereka merasa lebih berkuasa dan mengurangi perasaan dipaksa.”

Jangan lupa untuk memberi pilihan yang sehat dan bervariasi. Ini akan membantu mengembangkan selera makan anak-anak dan memberi mereka nutrisi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang.

3. Jadikan Makanan Menyenangkan

Makanan sehat dan bergizi tidak selalu terlihat enak dan menarik. Oleh karena itu, jadikan makanan menjadi sesuatu yang menyenangkan. Kamu bisa menggunakan tema seperti piknik, pesta, atau petualangan saat makan bersama keluarga.

Menurut dr. Melati, “Makanan bukan hanya mengisi perut, tapi juga harus memberikan pengalaman positif.”

Kamu bisa mengajak anak untuk berbicara tentang makanan yang mereka makan dan memberi mereka kesempatan untuk mencoba makanan baru. Hal ini akan membantu mereka memiliki pengalaman baru saat makan dan menumbuhkan rasa ingin tahu tentang makanan.

4. Buat Jadwal Makan Yang Konsisten

Menjadwalkan waktu makan dengan konsisten akan membantu anak-anak memiliki kebiasaan makan yang sehat. Buatlah jadwal makan yang teratur dan konsisten, dan pastikan anak-anakmu tahu kapan mereka akan makan.

Menurut psikolog anak, Dr. Emily J. Oliver, “Menjadwalkan waktu makan dapat membantu anak-anak merasa lebih teratur dan terorganisir.”

Jangan lupa untuk memberi jeda antara waktu makan dan waktu bermain. Anak-anak juga butuh waktu untuk bergerak dan bermain agar tetap sehat.

5. Jangan Paksa Makan

Memaksa anak untuk makan bisa membuat mereka bosan dan tidak menyukai makanan. Jangan memaksa anak untuk makan atau mengancam mereka jika tidak mau makan. Ini hanya akan membuat anak-anak merasa tertekan dan tidak senang saat makan.

Menurut psikolog anak, Dr. Amanda Gummer, “Memaksa anak untuk makan dapat membuat mereka membangun hubungan negatif dengan makanan.”

Sebaliknya, berikan waktu pada anak-anak untuk merasakan lapar dan lapar. Kamu juga bisa memberikan snack sehat antara waktu makan agar mereka tidak terlalu lapar dan mudah marah saat makan.

6. Berikan Contoh yang Baik

Anak-anak sering mencontoh perilaku orang dewasa. Kamu bisa memberikan contoh yang baik dengan menunjukkan pola makan yang sehat dan rajin makan sayuran dan buah-buahan.

Menurut Dr. Melati, “Orang tua yang menyukai makanan sehat dan memilih makanan yang sehat akan membantu anak-anak terbiasa dengan makanan yang sehat.”

Kamu juga bisa melibatkan anak-anak dalam memilih makanan saat berbelanja di pasar atau supermarket. Hal ini akan membantu mereka memahami pentingnya memilih makanan yang sehat dan bergizi.

7. Beri Hadiah

Memberi hadiah setelah anak makan dengan baik dapat membuat mereka merasa senang dan termotivasi untuk terus makan dengan baik. Beri hadiah dalam bentuk pujian atau sesuatu yang kecil seperti bola atau mainan.

Menurut psikolog anak, Dr. Susan Newman, “Memberi hadiah dapat membantu menguatkan perilaku positif dan membantu menciptakan asosiasi positif dengan makanan.”

Namun, jangan memberi hadiah yang berlebihan atau terlalu sering. Hal ini bisa membuat anak-anak terbiasa dengan hadiah dan mengurangi penghargaan dari perilaku positif.

8. Buat Aturan yang Jelas

Jangan biarkan anak-anak memilih makanan yang tidak sehat atau terlalu banyak camilan sehat. Buat aturan yang jelas tentang makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan, dan pastikan anak-anakmu tahu aturan tersebut.

Menurut dr. Melati, “Aturan yang jelas tentang makanan dapat membantu anak-anak belajar memilih makanan yang sehat.”

Kamu juga bisa melibatkan anak-anak dalam membuat aturan tentang makanan. Hal ini akan membantu mereka memahami pentingnya memilih makanan yang sehat dan mendorong mereka untuk mengambil keputusan yang baik.

9. Beri Makan dengan Porsi Kecil

Memberi anak makan dengan porsi yang kecil dapat membantu mereka merasa kenyang dan tidak terlalu lapar saat makan berikutnya. Beri mereka porsi yang kecil dan biarkan mereka meminta tambahan jika merasa lapar.

Menurut dr. Melati, “Makan dengan porsi yang kecil dapat membantu anak-anak merasa lebih nyaman dan mengurangi kecenderungan untuk menolak makanan.”

Hal ini juga akan membantu anak-anak mengatur pola makannya dan mengontrol porsi makanan yang dimakan.

10. Beri Makanan yang Mudah Dicerna

Beri anak-anak makanan yang mudah dicerna seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Makanan yang sulit dicerna seperti makanan berlemak atau berat dapat membuat anak merasa tidak nyaman dan tidak mau makan.

Menurut dr. Melati, “Makanan yang mudah dicerna dapat membantu anak-anak merasa nyaman saat makan dan menghindari masalah pencernaan.”

Jangan lupa untuk menghindari makanan yang pedas atau berbumbu terlalu banyak. Hal ini bisa membuat anak-anak tidak nyaman saat makan dan mengurangi selera makan mereka.

11. Jangan Menggunakan Tekanan atau ancaman

Jangan memaksa anak-anak untuk makan atau mengancam mereka jika tidak mau makan. Ini hanya akan membuat anak-anak merasa tertekan dan tidak senang saat makan.

Menurut psikolog anak, Dr. Amanda Gummer, “Memaksa anak untuk makan dapat membuat mereka membangun hubungan negatif dengan makanan.”

Berikan waktu pada anak-anak untuk merasakan lapar dan lapar. Kamu juga bisa memberikan snack sehat antara waktu makan agar mereka tidak terlalu lapar dan mudah marah saat makan.

12. Buat Makanan Bersama-sama

Membuat makanan bersama-sama dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan dan membantu anak-anak merasa lebih dekat dengan orang tua. Kamu bisa membuat makanan bersama-sama di dapur atau dalam bentuk piknik keluarga.

Menurut dr. Melati, “Membuat makanan bersama-sama dapat membantu anak-anak memahami bagaimana makanan dibuat dan apa yang terkandung di dalamnya.”

Kamu juga bisa memberi tahu anak-anak tentang manfaat makanan yang mereka buat dan mengajak mereka untuk mencoba makanan baru.

13. Jangan Memberi Makan Terlalu Cepat

Jangan memaksa anak untuk makan terlalu cepat karena hal ini dapat membuat mereka merasa tidak nyaman dan mengurangi selera makan mereka. Berilah mereka waktu untuk menikmati makanan dan mengunyah dengan perlahan.

Menurut dr. Melati, “Makan dengan lambat dapat membantu anak-anak menikmati makanan dan mengurangi kemungkinan tersedak.”

Jangan lupa untuk memberi jeda antara waktu makan dan waktu bermain. Anak-anak juga butuh waktu untuk bergerak dan bermain agar tetap sehat.

14. Beri Makanan yang Sehat dan Bergizi

Beri anak-anak makanan yang sehat dan bergizi seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan protein tanpa lemak. Hindari makanan yang mengandung gula, lemak jenuh, atau garam berlebihan.

Menurut dr. Melati, “Makanan yang sehat dan bergizi dapat membantu anak-anak tumbuh dan berkembang dengan baik.”

Kamu juga bisa memberi mereka vitamin dan suplemen yang dibutuhkan. Jangan lupa untuk membaca label makanan dan memilih makanan yang nutrisinya sesuai dengan kebutuhan anak.

15. Perkenalkan Makanan Baru dengan Perlahan-lahan

Perkenalkan makanan baru dengan perlahan-lahan dan jangan memaksa anak-anak untuk makan semua makanan baru sekaligus. Beri mereka waktu untuk mencoba makanan baru dan memberi tahu mereka manfaat makanan tersebut.

Menurut dr. Melati, “Perkenalan makanan baru dengan perlahan-lahan dapat membantu anak-anak terbiasa dengan rasa dan tekstur makanan baru.”

Kamu juga bisa memberi anak-anak pilihan makanan baru. Hal ini akan membantu mereka merasa lebih berkuasa dan mengurangi perasaan dipaksa.

16. Beri Minuman Sehat

Beri anak-anak minuman sehat seperti air putih, susu rendah lemak, atau jus buah segar. Hindari minuman yang mengandung gula atau kafein.

Menurut dr. Melati, “Minuman sehat dapat membantu anak-anak menghindari dehidrasi dan memberi nutrisi yang dibutuhkan.”

Kamu juga bisa memberi anak-anak minuman yang sesuai dengan aktivitasnya. Misalnya, memberi minuman berenergi saat mereka melakukan olahraga atau kegiatan fisik yang intensif.

17. Ajarkan Kebiasaan Bersih-bersih

Mengajarkan anak-anak kebiasaan bersih-bersih sebelum dan sesudah makan dapat membantu mereka mencegah penyakit dan menjaga kebersihan diri. Ajarkan mereka untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, menggunakan tisu atau saputangan, dan membersihkan meja makan setelah makan.

Menurut dr. Melati, “Kebiasaan bersih-bersih dapat membantu anak-anak memahami pentingnya menjaga kebersihan dan menjaga kesehatan.”

Jangan lupa untuk melibatkan anak-anak dalam membersihkan meja makan atau mencuci piring. Hal ini akan membantu mereka belajar kebiasaan yang baik dan bertanggung jawab atas kebersihan diri dan lingkungan.

18. Berikan Makanan yang Sesuai dengan Usia

Beri anak-anak makanan yang sesuai dengan usia mereka. Makanan bayi dan balita biasanya lebih halus dan lebih mudah dicerna. Sedangkan makanan anak-anak usia sekolah harus lebih bervariasi dan mengandung nutrisi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang.

Menurut dr. Melati, “Makanan yang sesuai dengan usia dapat membantu anak-anak tumbuh dan berkembang secara optimal.”

Kamu juga bisa meminta saran dari dokter atau ahli gizi tentang jenis makanan yang sesuai dengan usia anak-anak.

19. Buat Catatan Makanan

Membuat catatan makanan dapat membantu anak-anak memahami makanan yang mereka konsumsi dan mengontrol pola makannya. Buatlah catatan makanan harian dan minta anak-anak untuk mencatat makanan yang mereka makan.

Menurut dr. Melati, “Catatan makanan dapat membantu anak-anak belajar tentang pilihan makanan yang sehat.”

Kamu juga bisa membantu anak-anak untuk menilai pilihan makanannya dan memberi mereka saran untuk memilih makanan yang lebih sehat dan bergizi. Hal ini akan membantu mereka memahami pentingnya memilih makanan yang sehat dan nutrisi yang dibutuhkan.

20. Perhatikan Kebutuhan Khusus Anak

Anak-anak dengan kebutuhan khusus seperti alergi, autisme, atau ADHD sering memiliki masalah makan yang berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Perhatikan kebutuhan khusus anak-anak dan cari tahu makanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Menurut dr. Melati, “Perhatian khusus pada kebutuhan anak dapat membantu mereka memiliki pola makan yang sehat dan memenuhi nutrisi yang dibutuhkan.”

Bicarakan dengan dokter atau ahli gizi tentang jenis makanan yang sesuai dengan kebutuhan khusus anak-anak. Hal ini akan membantu mereka memiliki pola makan yang sehat dan memenuhi nutrisi yang dibutuhkan.

FAQ

Q: Apa yang harus dilakukan jika anak tidak mau makan? A: Jangan memaksa anak untuk makan atau mengancam mereka jika tidak mau makan. Berikan waktu pada anak-anak untuk merasakan lapar dan lapar. Kamu juga bisa memberikan snack sehat antara waktu makan agar mereka tidak terlalu lapar dan mudah marah saat makan.
Cuplikan video:Cara Agar Anak Mau Makan