Halo Sobat JSI! Apakah kamu tertarik untuk mempelajari cara membaca huruf hijaiyah? Sebelum kita mulai, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu huruf hijaiyah dan mengapa penting untuk mempelajarinya.
Apa itu Huruf Hijaiyah?
Huruf hijaiyah merupakan alfabet yang digunakan dalam bahasa Arab untuk menulis Al-Quran. Ada 28 huruf hijaiyah dan setiap huruf memiliki nilai dan suara yang berbeda. Agar bisa memahami Al-Quran dengan baik, maka penting untuk mempelajari cara membaca huruf hijaiyah.
Sejarah Huruf Hijaiyah
Huruf hijaiyah berasal dari bahasa Arab dan diambil dari kata Hijaz, sebuah wilayah di Arab Saudi. Huruf hijaiyah pertama kali muncul pada abad ke-4 Masehi dan digunakan untuk menulis bahasa Arab dan Al-Quran.
Setelah memahami pengertian dan sejarah huruf hijaiyah, saatnya kita belajar cara membacanya. Berikut adalah panduan lengkap untuk Sobat JSI.
1. Mempelajari Nama dan Bacaan Huruf Hijaiyah
Langkah pertama dalam mempelajari huruf hijaiyah adalah mengenal nama dan bacaannya. Berikut adalah daftar huruf hijaiyah beserta dengan nama dan bacaannya:
Huruf | Nama | Bacaan |
---|---|---|
ا | Alif | Aa |
ب | Ba | Ba |
ت | Ta | Ta |
ث | Tha | Tha |
ج | Jim | Jim |
ح | Ha | Ha |
خ | Kha | Kha |
د | Dal | Dal |
ذ | Zal | Zal |
ر | Ra | Ra |
Itulah beberapa huruf hijaiyah beserta dengan nama dan bacaannya. Ada 18 huruf hijaiyah lagi yang harus Sobat JSI pelajari. Selanjutnya, mari kita belajar tentang tasydid dan tanwin.
2. Tasydid dan Tanwin
Tasydid dan tanwin adalah tanda baca yang digunakan dalam huruf hijaiyah. Tasydid adalah tanda dua garis yang diletakkan di atas huruf hijaiyah untuk menandakan pengulangan, sedangkan tanwin adalah tanda baca yang berbentuk seperti huruf nun dengan beberapa tambahan.
Contoh Tasydid
Contoh penggunaan tasydid dalam huruf hijaiyah adalah:
سَّمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.”
Contoh Tanwin
Contoh penggunaan tanwin dalam huruf hijaiyah adalah:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.”
3. Mim Mati dan Mim Tajwid
Mim mati dan mim tajwid adalah dua jenis huruf hijaiyah yang memiliki bacaan dan penggunaan yang berbeda.
Mim Mati
Mim mati adalah huruf hijaiyah yang tidak memiliki harokat atau tanda baca. Mim mati dibaca dengan suara yang sangat pendek dan tidak dihentikan.
Mim Tajwid
Mim tajwid adalah huruf hijaiyah yang memiliki harokat atau tanda baca. Mim tajwid dibaca dengan suara yang lebih panjang dan dihentikan.
4. Qolqolah
Qolqolah adalah tanda baca yang digunakan dalam huruf hijaiyah untuk menandakan suara getar atau gemetar. Ada lima huruf hijaiyah yang memiliki qolqolah, yaitu: ق، ط، ب، ج، د.
Contoh Penggunaan Qolqolah
Contoh penggunaan qolqolah dalam huruf hijaiyah adalah:
قُلِ اللَّهُمَّ ماَلِكَ الْمُلْكِ
Artinya: “Katakanlah: ‘Ya Allah, pemilik kerajaan’.”
5. Ikhfa dan Idgham
Ikhfa dan idgham adalah dua teknik membaca huruf hijaiyah yang digunakan untuk menghilangkan jeda atau kekosongan dalam bacaan. Ikhfa adalah menutup bunyi huruf dengan suara dari huruf sebelumnya, sedangkan idgham adalah menggabungkan suara huruf dengan suara huruf yang berikutnya.
Contoh Ikhfa
Contoh penggunaan ikhfa dalam huruf hijaiyah adalah:
وَيْلٌ لِّلْمُطَفِّفِيْنَ
Artinya: “Celaka bagi orang yang berbuat curang.”
Contoh Idgham
Contoh penggunaan idgham dalam huruf hijaiyah adalah:
وَبَشَّرِ الصَّابِرِينَ الَّذِيْنَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيْبَةٌ قَالُوْا إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّـا إِلَيْهِ رَاجِعونَ
Artinya: “Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un’.”
6. Tanda Baca Waqaf dan Ibtida
Waqaf dan ibtida adalah dua tanda baca yang digunakan dalam huruf hijaiyah untuk menandakan tempat berhenti dan memulai bacaan. Waqaf digunakan untuk menandakan tempat berhenti sementara, sedangkan ibtida digunakan untuk memulai bacaan di awal ayat atau surat.
Contoh Penggunaan Waqaf dan Ibtida
Contoh penggunaan waqaf dalam huruf hijaiyah adalah:
وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَى
Artinya: “Demi malam apabila menutupi (segala sesuatu).”
Contoh penggunaan ibtida dalam huruf hijaiyah adalah:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.”
7. Lafadz Allah dan Basmalah
Lafadz Allah dan basmalah adalah dua bacaan penting dalam Al-Quran. Lafadz Allah digunakan untuk menyebut nama Allah SWT, sedangkan basmalah digunakan sebagai pembuka atau awal bacaan di setiap surat dalam Al-Quran.
Pengertian dan Contoh Lafadz Allah dan Basmalah
Lafadz Allah adalah kalimat yang mengandung nama Allah SWT. Contoh penggunaan lafadz Allah dalam huruf hijaiyah adalah:
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
Artinya: “Katakanlah: ‘Dia-lah Allah Yang Maha Esa’.”
Basmalah adalah kata-kata pembuka dalam Al-Quran yang artinya “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang”. Contoh penggunaan basmalah dalam huruf hijaiyah adalah:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.”
8. Tebaran Huruf dan Tanwin dalam Al-Quran
Saat membaca Al-Quran, kita sering menjumpai tebaran huruf atau tanwin. Tebaran huruf adalah bacaan yang dilakukan dengan memisahkan huruf-huruf yang seharusnya digabung. Sedangkan tanwin adalah bacaan yang dilakukan dengan memisahkan huruf nun yang seharusnya digabung dengan huruf berikutnya.
Contoh Tebaran Huruf dan Tanwin dalam Al-Quran
Contoh tebaran huruf dalam huruf hijaiyah adalah:
وَالْمُحْصَنَاتُ مِنَ الْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُحْصَنَاتُ مِنَ الَّذِيْنَ أُوْتُوا الْكِتَابَ
Artinya: “Dan (diharamkan atas kamu) wanita yang sudah diikat untuk suami, kecuali yang telah kamu miliki (sebelumnya). Dan dihalalkan bagi kamu apa yang diwajibkan (bagi kamu) untuk mencari dengan harta kamu (yaitu) wanita-wanita (yang diikat) untuk suami itu dari orang-orang yang beriman dan wanita-wanita (yang diikat) dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu.”
Contoh tanwin dalam huruf hijaiyah adalah:
صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّيْنَ
Artinya: “Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”
9. Qira’ah Sab’ah
Qira’ah sab’ah adalah tujuh cara membaca Al-Quran yang berbeda. Tujuh cara tersebut berkembang dari beberapa pembaca Al-Quran terkenal seperti Abu ‘Amr as-Syaybani, Ibn ‘Amir ad-Dimasyqi, dan lain-lain.
Contoh Pembacaan Qira’ah Sab’ah
Contoh pembacaan qira’ah sab’ah dalam huruf hijaiyah adalah:
سَيَقُوْلُ السُّفَهَاءُ مِنَ النَّاسِ مَا وَلاَّهُمْ عَنْ قِبَلَتِهِمُ الَّتِيْ كَانُوْا عَلَيْهَا
Artinya: “Orang-orang yang bodoh di antara manusia akan berkata: “Apa yang telah mengalihkan mereka dari arah kiblat yang telah mereka ikuti?”
10. Qira’ah Ahli Makkah dan Ahli Madinah
Qira’ah ahli Makkah dan ahli Madinah adalah dua cara membaca Al-Quran yang berasal dari kota Makkah dan Madinah. Qira’ah ahli Makkah dipelajari oleh para ulama di Makkah, sedangkan qira’ah ahli Madinah dipelajari oleh para ulama di Madinah.
Contoh Pembacaan Qira’ah Ahli Makkah dan Ahli Madinah
Contoh pembacaan qira’ah ahli Makkah dalam huruf hijaiyah adalah:
وَلَمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ جَنَّتَانِ
Artinya: “Dan bagi orang yang takut kepada perjumpaan dengan Tuhannya, disediakanlah dua kebun.”
Contoh pembacaan qira’ah ahli Madinah dalam huruf hijaiyah adalah:
وَلَمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ جَنَّتَانِ
Artinya: “Dan bagi orang yang takut kepada perjumpaan dengan Tuhannya, disediakanlah dua kebun.”
11. I’rab Huruf Hijaiyah
I’rab huruf hijaiyah adalah teknik membaca Al-Quran dengan memperhatikan tata bahasa dan struktur kalimat dalam Al-Quran. Dengan memahami i’rab huruf hijaiyah, kita bisa memahami makna Al-Quran dengan lebih baik.
Contoh I’rab Huruf Hijaiyah
Contoh penggunaan i’rab huruf hijaiyah dalam huruf hijaiyah adalah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوْا لَا