Selamat datang Sobat JSI! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang bagaimana cara membuat kerangka teoritis. Kerangka teoritis merupakan suatu konsep atau kerangka berpikir yang menjadi dasar dalam penelitian. Dalam pembuatan kerangka teoritis, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan agar hasil penelitian yang dilakukan memiliki kekuatan teoritis dan dapat digunakan sebagai acuan dalam penyelesaian suatu permasalahan. Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
Pengertian Kerangka Teoritis
Sebelum kita memulai pembahasan mengenai cara membuat kerangka teoritis, alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa pengertian dari kerangka teoritis. Kerangka teoritis merupakan suatu konsep atau kerangka berpikir yang digunakan dalam penelitian guna menjawab suatu permasalahan. Kerangka teoritis ini berisi konsep, teori dan prinsip yang relevan dengan masalah yang sedang diteliti. Dalam kerangka teoritis, peneliti akan merumuskan konsep atau teori yang akan diuji dalam penelitian serta menjelaskan hubungan antara variabel yang akan diteliti.
Kerangka teoritis juga berfungsi sebagai landasan teoritik dalam penelitian, sehingga hasil penelitian yang dilakukan memiliki kekuatan teoritis yang kuat dan dapat digunakan sebagai acuan dalam penyelesaian suatu permasalahan.
Manfaat dari Membuat Kerangka Teoritis
Pembuatan kerangka teoritis sangatlah penting dalam sebuah penelitian. Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari pembuatan kerangka teoritis, antara lain:
Manfaat | Keterangan |
---|---|
Sebagai landasan teoretis | Kerangka teoritis berfungsi sebagai landasan teoretis dalam penelitian, sehingga hasil penelitian memiliki kekuatan teoritis yang kuat. |
Membantu dalam penentuan variabel | Kerangka teoritis membantu dalam menentukan variabel yang akan diteliti serta hubungan antara variabel tersebut. |
Memperjelas tujuan penelitian | Dengan adanya kerangka teoritis, tujuan penelitian dan rumusan masalah akan lebih jelas dan terarah. |
Memperkuat hasil penelitian | Hasil penelitian yang didasarkan pada kerangka teoritis yang kuat akan memiliki kekuatan teoritis yang tinggi dan dapat digunakan sebagai acuan dalam penyelesaian suatu permasalahan. |
Langkah-Langkah dalam Membuat Kerangka Teoritis
Setelah mengetahui pengertian dan manfaat dari membuat kerangka teoritis, selanjutnya adalah pembahasan mengenai langkah-langkah dalam membuat kerangka teoritis. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam membuat kerangka teoritis antara lain:
1. Mengidentifikasi Masalah yang Akan Dipecahkan
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam membuat kerangka teoritis adalah mengidentifikasi masalah yang akan dipecahkan. Hal ini dilakukan untuk menentukan fokus dari penelitian dan menghindari pembuangan tenaga dan waktu dalam meneliti masalah yang tidak relevan.
2. Melakukan Studi Literatur
Setelah masalah yang akan dipecahkan teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah melakukan studi literatur atau penelitian sebelumnya yang telah dilakukan terkait dengan masalah tersebut. Studi literatur dapat dilakukan dengan cara membaca artikel jurnal, buku, atau melakukan observasi langsung terhadap objek yang diteliti.
3. Merumuskan Hipotesis
Setelah melakukan studi literatur, langkah selanjutnya adalah merumuskan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang ada dan harus dapat diuji secara empiris.
4. Menentukan Variabel Penelitian
Setelah merumuskan hipotesis, selanjutnya adalah menentukan variabel penelitian. Variabel penelitian merupakan aspek yang akan diukur dalam penelitian. Dalam menentukan variabel penelitian, perlu diperhatikan bahwa variabel yang dipilih harus relevan dengan hipotesis yang telah dirumuskan.
5. Menentukan Konsep dan Teori yang Akan Digunakan
Langkah selanjutnya dalam membuat kerangka teoritis adalah menentukan konsep dan teori yang akan digunakan. Konsep dan teori ini harus relevan dengan masalah yang sedang diteliti dan harus dapat menjelaskan hubungan antara variabel yang diteliti.
Tips dalam Membuat Kerangka Teoritis
Terdapat beberapa tips dalam membuat kerangka teoritis yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Menggunakan Referensi yang Relevan
Dalam menentukan konsep dan teori yang akan digunakan, perlu memilih referensi yang relevan dengan masalah yang sedang diteliti. Referensi yang digunakan harus memiliki kredibilitas tinggi dan diakui oleh dunia akademik.
2. Menghindari Plagiarisme
Plagiarisme dapat merusak kepercayaan akademik dan dapat berakibat pada pengurangan skor penelitian atau bahkan diskualifikasi dari proses akademik. Oleh karena itu, perlu menghindari segala bentuk plagiarisme dalam pembuatan kerangka teoritis.
3. Mengutamakan Kualitas daripada Kuantitas
Dalam membuat kerangka teoritis, perlu mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Lebih baik memiliki sedikit referensi namun berkualitas tinggi daripada banyak referensi namun berkualitas rendah.
4. Menggunakan Bahasa yang Mudah Dipahami
Bahasa yang digunakan dalam kerangka teoritis harus mudah dipahami oleh pembaca. Hindari penggunaan bahasa khusus atau istilah yang sulit dipahami oleh pembaca.
FAQ
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan mengenai kerangka teoritis:
1. Apa perbedaan antara kerangka konsep dan kerangka teoritis?
Kerangka konsep lebih bersifat deskriptif dan menjelaskan konsep-konsep yang terkait dengan masalah yang sedang ditelaah. Sedangkan kerangka teoritis lebih terfokus pada teori-teori yang digunakan dalam penelitian dan menjelaskan bagaimana teori tersebut terkait dengan masalah yang sedang ditelaah.
2. Bagaimana cara menentukan variabel penelitian?
Penentuan variabel penelitian harus berdasarkan pada hipotesis yang telah dirumuskan. Variabel yang dipilih harus relevan dengan hipotesis dan harus dapat diukur secara empiris.
3. Apakah kerangka teoritis hanya digunakan dalam penelitian kuantitatif?
Tidak. Kerangka teoritis dapat digunakan dalam penelitian kuantitatif maupun kualitatif.
4. Apa manfaat dari memperoleh hasil penelitian yang didasarkan pada kerangka teoritis yang kuat?
Hasil penelitian yang didasarkan pada kerangka teoritis yang kuat akan memiliki kekuatan teoritis yang tinggi dan dapat digunakan sebagai acuan dalam penyelesaian suatu permasalahan.
5. Apakah kerangka teoritis harus dibuat sebelum melakukan penelitian?
Iya, pembuatan kerangka teoritis harus dilakukan sebelum melakukan penelitian guna memberikan landasan teoritik yang kuat dalam penelitian.
Kesimpulan
Demikianlah pembahasan mengenai cara membuat kerangka teoritis. Dalam pembuatan kerangka teoritis, perlu memperhatikan beberapa aspek untuk memastikan bahwa hasil penelitian yang dilakukan memiliki kekuatan teoritis dan dapat digunakan sebagai acuan dalam penyelesaian suatu permasalahan. Dalam membuat kerangka teoritis, diperlukan langkah-langkah yang harus dilakukan secara sistematis. Selain itu, perlu juga memperhatikan tips dalam membuat kerangka teoritis agar hasil yang diperoleh menjadi optimal. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat JSI dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!