Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi

Halo Sobat JSI! Kali ini kita akan membahas tentang cara membuat tabel distribusi frekuensi. Tabel distribusi frekuensi sangat berguna untuk menampilkan data dalam bentuk yang lebih mudah dipahami. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Pengertian Tabel Distribusi Frekuensi

Tabel distribusi frekuensi adalah tabel yang menampilkan data dalam bentuk kelompok-kelompok atau interval yang disertai dengan frekuensi masing-masing interval tersebut. Tabel ini biasanya digunakan untuk menggambarkan data yang terlalu banyak dan sulit dibaca jika ditampilkan secara langsung. Dengan adanya tabel distribusi frekuensi, data dapat dikelompokkan dengan mudah dan dapat terlihat pola distribusinya.

Manfaat Tabel Distribusi Frekuensi

Tabel distribusi frekuensi memiliki beberapa manfaat, di antaranya:

  1. Mempermudah pengamatan pola data
  2. Memberikan informasi tentang jumlah data dalam suatu interval tertentu
  3. Membandingkan pola data dari kelompok yang berbeda
  4. Mempermudah analisis data

Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi

Berikut adalah langkah-langkah cara membuat tabel distribusi frekuensi:

  1. Menentukan rentang interval
  2. Menghitung jumlah data
  3. Menghitung rentang interval
  4. Menghitung frekuensi
  5. Menghitung frekuensi relatif
  6. Menghitung frekuensi kumulatif
  7. Menghitung frekuensi relatif kumulatif
  8. Membuat tabel distribusi frekuensi

Langkah-langkah Membuat Tabel Distribusi Frekuensi

Langkah 1: Menentukan Rentang Interval

Langkah pertama dalam membuat tabel distribusi frekuensi adalah menentukan rentang interval. Rentang interval adalah jarak antara dua nilai data yang akan dikelompokkan. Rentang interval yang dipilih sebaiknya disesuaikan dengan jumlah data yang ada.

Contoh:

Anda memiliki data sebagai berikut:

No Data
1 10
2 20
3 30
4 40
5 50
6 60
7 70
8 80
9 90
10 100

Jumlah data yang ada adalah 10, sehingga rentang interval yang disarankan adalah 2 atau 3 interval. Letakkan nilai terkecil pada ujung pertama interval. Dalam contoh ini, nilai terkecil adalah 10. Jika interval yang dipilih adalah 2 interval, maka setiap interval akan memiliki rentang 45 (10-54 dan 55-100), jika interval yang dipilih adalah 3 interval, maka setiap interval akan memiliki rentang 30 (10-39, 40-69, dan 70-100).

Langkah 2: Menghitung Jumlah Data

Langkah kedua adalah menghitung jumlah data yang ada dalam himpunan data. Jumlah data ini akan digunakan untuk menghitung frekuensi tiap interval.

Contoh:

Dalam contoh di atas, jumlah data adalah 10.

Langkah 3: Menghitung Rentang Interval

Langkah ketiga adalah menghitung rentang interval. Rentang interval adalah selisih antara batas bawah dan batas atas setiap interval.

Contoh:

Jika menggunakan 2 interval, maka rentang interval adalah:

Rentang interval = (nilai terbesar – nilai terkecil) / jumlah interval

Rentang interval = (100-10) / 2 = 45

Interval 1: 10-54

Interval 2: 55-100

Jika menggunakan 3 interval, maka rentang interval adalah:

Rentang interval = (nilai terbesar – nilai terkecil) / jumlah interval

Rentang interval = (100-10) / 3 = 30

Interval 1: 10-39

Interval 2: 40-69

Interval 3: 70-100

Langkah 4: Menghitung Frekuensi

Langkah keempat adalah menghitung frekuensi tiap interval. Frekuensi adalah jumlah data yang masuk dalam suatu interval.

Contoh:

Untuk menghitung frekuensi, kita perlu mengetahui data mana saja yang masuk dalam satu interval. Dalam contoh ini, data 10 masuk dalam interval 1 (10-54), data 20 masuk dalam interval 1, data 30 masuk dalam interval 1, data 40 masuk dalam interval 2 (55-100), dan seterusnya. Setelah mengetahui data yang masuk dalam suatu interval, kita dapat menghitung frekuensi di setiap interval. Berikut adalah tabel distribusi frekuensi untuk contoh di atas:

Interval Frekuensi
10-54 3
55-100 7

Langkah 5: Menghitung Frekuensi Relatif

Langkah kelima adalah menghitung frekuensi relatif. Frekuensi relatif adalah frekuensi dibagi dengan jumlah data.

Contoh:

Frekuensi relatif Interval 1 = Frekuensi Interval 1 / Jumlah Data

Frekuensi relatif Interval 1 = 3 / 10 = 0,3 atau 30%

Frekuensi relatif Interval 2 = Frekuensi Interval 2 / Jumlah Data

Frekuensi relatif Interval 2 = 7 / 10 = 0,7 atau 70%

Langkah 6: Menghitung Frekuensi Kumulatif

Langkah keenam adalah menghitung frekuensi kumulatif. Frekuensi kumulatif adalah jumlah frekuensi dari interval pertama sampai interval yang sedang dihitung.

Contoh:

Frekuensi kumulatif Interval 1 = Frekuensi Interval 1

Frekuensi kumulatif Interval 2 = Frekuensi Interval 1 + Frekuensi Interval 2 = 3 + 7 = 10

Langkah 7: Menghitung Frekuensi Relatif Kumulatif

Langkah ketujuh adalah menghitung frekuensi relatif kumulatif. Frekuensi relatif kumulatif adalah jumlah frekuensi relatif dari interval pertama sampai interval yang sedang dihitung.

Contoh:

Frekuensi relatif kumulatif Interval 1 = Frekuensi relatif Interval 1

Frekuensi relatif kumulatif Interval 2 = Frekuensi relatif Interval 1 + Frekuensi relatif Interval 2 = 0,3 + 0,7 = 1

Langkah 8: Membuat Tabel Distribusi Frekuensi

Langkah terakhir adalah membuat tabel distribusi frekuensi menggunakan hasil perhitungan dari langkah-langkah sebelumnya.

Contoh:

Interval Frekuensi Frekuensi Relatif Frekuensi Kumulatif Frekuensi Relatif Kumulatif
10-54 3 0,3 3 0,3
55-100 7 0,7 10 1

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa itu tabel distribusi frekuensi?

Tabel distribusi frekuensi adalah tabel yang menampilkan data dalam bentuk kelompok-kelompok atau interval yang disertai dengan frekuensi masing-masing interval tersebut. Tabel ini biasanya digunakan untuk menggambarkan data yang terlalu banyak dan sulit dibaca jika ditampilkan secara langsung. Dengan adanya tabel distribusi frekuensi, data dapat dikelompokkan dengan mudah dan dapat terlihat pola distribusinya.

2. Apa manfaat dari tabel distribusi frekuensi?

Tabel distribusi frekuensi memiliki beberapa manfaat, di antaranya:

  1. Mempermudah pengamatan pola data
  2. Memberikan informasi tentang jumlah data dalam suatu interval tertentu
  3. Membandingkan pola data dari kelompok yang berbeda
  4. Mempermudah analisis data

3. Bagaimana cara membuat tabel distribusi frekuensi?

Berikut adalah langkah-langkah cara membuat tabel distribusi frekuensi:

  1. Menentukan rentang interval
  2. Menghitung jumlah data
  3. Menghitung rentang interval
  4. Menghitung frekuensi
  5. Menghitung frekuensi relatif
  6. Menghitung frekuensi kumulatif
  7. Menghitung frekuensi relatif kumulatif
  8. Membuat tabel distribusi frekuensi

4. Apa kegunaan rentang interval dalam tabel distribusi frekuensi?

Rentang interval digunakan untuk membagi data ke dalam kelompok-kelompok atau interval. Rentang interval yang dipilih sebaiknya disesuaikan dengan jumlah data yang ada agar data dapat dikelompokkan dengan mudah dan dapat terlihat pola distribusinya.

5. Apa yang dimaksud dengan frekuensi relatif kumulatif dalam tabel distribusi frekuensi?

Frekuensi relatif kumulatif adalah jumlah frekuensi relatif dari interval pertama sampai interval yang sedang dihitung. Frekuensi ini digunakan untuk membandingkan antara pola data yang berbeda.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya!

Cuplikan video:Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi