Selamat datang Sobat JSI, pada kesempatan kali ini kita akan membahas cara membulatkan bilangan desimal. Seperti yang kita ketahui, bilangan desimal sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik itu dalam matematika, fisika, atau bahkan dalam keuangan. Namun, terkadang kita perlu membulatkan bilangan desimal agar lebih mudah dipahami atau digunakan. Mari simak penjelasan berikut ini.
Pengertian Bilangan Desimal
Sebelum membahas lebih jauh tentang cara membulatkan bilangan desimal, kita perlu memahami terlebih dahulu apa itu bilangan desimal. Bilangan desimal adalah angka yang memiliki angka di belakang koma atau titik. Contoh bilangan desimal adalah 3,14 dan 0,5. Bilangan desimal juga dapat diubah menjadi bentuk persen atau pecahan untuk mempermudah pemahaman.
Persen
Persentase merupakan bentuk bilangan desimal yang dinyatakan dalam satuan persen (%). Cara mengubah bilangan desimal menjadi persen sangat mudah, cukup dengan mengalikan bilangan desimal dengan 100. Sebagai contoh, jika kita memiliki bilangan desimal 0,75, maka cara mengubahnya menjadi persen adalah dengan mengalikan 0,75 dengan 100, sehingga hasilnya adalah 75%.
Pecahan
Pecahan juga merupakan bentuk bilangan desimal yang sering digunakan. Cara mengubah bilangan desimal menjadi pecahan adalah dengan menempatkan bilangan desimal sebagai pembilang dan menempatkan angka 1 di bawah bilangan desimal dengan jumlah jumlah angka 0 sesuai dengan banyaknya angka di belakang koma atau titik pada bilangan desimal. Sebagai contoh, jika kita memiliki bilangan desimal 0,75, maka cara mengubahnya menjadi pecahan adalah dengan menempatkan 75 sebagai pembilang dan menempatkan angka 1 di bawahnya dengan 2 angka 0 pada pembagi, sehingga hasilnya adalah 75/100 atau 3/4.
Cara Membulatkan Bilangan Desimal
Ketika kita bekerja dengan bilangan desimal, terkadang kita perlu membulatkan bilangan desimal agar lebih mudah digunakan atau dipahami. Ada beberapa cara untuk membulatkan bilangan desimal, yaitu sebagai berikut:
Membulatkan ke Angka Terdekat
Cara ini digunakan untuk membulatkan bilangan desimal ke angka terdekat dengan aturan pembulatan. Jika angka di belakang koma lebih kecil dari 5, maka bilangan desimal dibulatkan ke angka sebelumnya. Jika angka di belakang koma lebih besar dari atau sama dengan 5, maka bilangan desimal dibulatkan ke angka berikutnya. Sebagai contoh, jika kita memiliki bilangan desimal 2,73 dan ingin membulatkannya ke bilangan bulat terdekat, maka karena angka di belakang koma lebih besar dari atau sama dengan 5, maka bilangan desimal dibulatkan menjadi 3.
Membulatkan ke Angka Terbesar atau Terkecil
Cara ini digunakan untuk membulatkan bilangan desimal ke angka terbesar atau terkecil dengan aturan pembulatan. Jika kita ingin membulatkan bilangan desimal menjadi bilangan bulat terbesar, maka kita dapat menggunakan fungsi ceil() atau langit-langit. Sebaliknya, jika kita ingin membulatkan bilangan desimal menjadi bilangan bulat terkecil, maka kita dapat menggunakan fungsi floor() atau lantai. Sebagai contoh, jika kita memiliki bilangan desimal 2,73 dan ingin membulatkannya ke bilangan bulat terbesar, maka fungsi ceil(2,73) akan mengembalikan nilai 3. Sebaliknya, jika kita ingin membulatkan bilangan desimal menjadi bilangan bulat terkecil, maka fungsi floor(2,73) akan mengembalikan nilai 2.
Membulatkan ke Pembulatan Spesifik
Cara ini digunakan untuk membulatkan bilangan desimal ke pembulatan yang spesifik sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, jika kita ingin membulatkan bilangan desimal menjadi bilangan bulat dengan 2 angka di belakang koma, maka kita dapat menggunakan fungsi round() dengan 2 sebagai parameter. Sebagai contoh, jika kita memiliki bilangan desimal 2,735 dan ingin membulatkannya menjadi bilangan bulat dengan 2 angka di belakang koma, maka fungsi round(2,735,2) akan mengembalikan nilai 2,74.
Contoh Kasus Penggunaan Cara Membulatkan Bilangan Desimal
Untuk memahami cara membulatkan bilangan desimal, mari kita gunakan contoh kasus berikut ini:
Bilangan Desimal | Pembulatan |
---|---|
3,14159265359 | Membulatkan ke 2 angka di belakang koma |
0,98654321 | Membulatkan ke bilangan bulat terdekat |
12,3456789 | Membulatkan ke bilangan bulat terbesar |
Membulatkan ke 2 Angka di Belakang Koma
Untuk membulatkan bilangan desimal 3,14159265359 ke 2 angka di belakang koma, kita menggunakan fungsi round() dengan 2 sebagai parameter. Sehingga, hasilnya adalah 3,14.
Membulatkan ke Bilangan Bulat Terdekat
Untuk membulatkan bilangan desimal 0,98654321 ke bilangan bulat terdekat, kita perhatikan angka di belakang koma, yaitu 4. Karena angka di belakang koma lebih kecil dari 5, maka bilangan desimal dibulatkan ke angka sebelumnya, yaitu 0. Sehingga, hasilnya adalah 0.
Membulatkan ke Bilangan Bulat Terbesar
Untuk membulatkan bilangan desimal 12,3456789 ke bilangan bulat terbesar, kita menggunakan fungsi ceil(). Sehingga, hasilnya adalah 13.
FAQ
1. Kenapa perlu membulatkan bilangan desimal?
Memperoleh bilangan bulat yang menunjukkan hasil suatu perhitungan jauh lebih mudah dipahami oleh orang awam daripada bilangan desimal.
2. Apa yang dimaksud dengan angka terdekat?
Angka terdekat adalah angka yang paling dekat dengan bilangan desimal yang ingin dibulatkan.
3. Apa fungsi ceil() dan floor()?
Fungsi ceil() digunakan untuk membulatkan bilangan desimal ke bilangan bulat terbesar, sedangkan fungsi floor() digunakan untuk membulatkan bilangan desimal ke bilangan bulat terkecil.
Kesimpulan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan bilangan desimal dalam perhitungan dan pemahaman. Namun, terkadang kita perlu membulatkan bilangan desimal agar lebih mudah dipahami atau digunakan. Ada beberapa cara untuk membulatkan bilangan desimal, antara lain dengan pembulatan ke angka terdekat, pembulatan ke angka terbesar atau terkecil, dan pembulatan ke pembulatan spesifik. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.