Cara Mengutip dengan Benar: Panduan Lengkap untuk Sobat JSI

Halo Sobat JSI! Sudahkah kalian familiar dengan istilah “mengutip”? Dalam dunia akademik, mengutip sangat penting karena dapat membantu menguatkan argumen dalam penulisan karya ilmiah seperti skripsi, tesis, dan artikel jurnal. Tapi, tahukah Sobat JSI cara mengutip yang benar dan sesuai dengan standar akademik? Jangan khawatir, dalam artikel ini kita akan membahasnya secara komprehensif. Simak terus ya!

Pengertian Mengutip

Sebelum berbicara tentang cara mengutip yang benar, kita harus memahami terlebih dahulu apa itu mengutip. Mengutip adalah suatu cara untuk menunjukkan bahwa kita menggunakan gagasan atau kutipan dari sumber tertentu dalam karya tulis kita. Dengan mengutip, kita juga mengakui keaslian pemikiran orang lain yang kita pakai dalam tulisan kita.

Menurut standar akademik, mengutip juga dikenal sebagai “referencing” atau “citation”. Ada beberapa metode pengutipan yang berbeda seperti Harvard style, APA (American Psychological Association), MLA (Modern Language Association), Chicago, dan lain-lain. Setiap metode memiliki aturan dan format yang berbeda dalam menulis daftar pustaka atau bibliografi.

Tujuan Mengutip

Apa tujuan dari mengutip? Ada beberapa alasannya, diantaranya:

  1. Menunjukkan sumber informasi – dengan mengutip, kita dapat memberikan informasi lengkap mengenai sumber asal kutipan, sehingga orang lain dapat dengan mudah menemukan sumber tersebut.
  2. Memberikan kredit kepada penulis asli – dengan mengutip, kita mengakui bahwa pemikiran atau kutipan yang kita gunakan bukanlah milik kita sendiri, melainkan dari penulis asli. Hal ini penting untuk menjaga integritas akademik.
  3. Menghindari plagiarisme – plagiarisme adalah tindakan menjiplak atau mengambil karya orang lain dan mengklaim bahwa itu adalah karya kita sendiri. Dengan mengutip, kita dapat menghindari tindakan plagiarisme.
  4. Memperkuat argumen – dengan mengutip, kita dapat memperkuat argumen atau pendapat kita dengan dukungan dari sumber informasi yang terpercaya.

Syarat Mengutip

Dalam menulis karya ilmiah seperti skripsi, tesis, atau artikel jurnal, ada beberapa syarat atau aturan yang harus dipenuhi dalam mengutip. Berikut ini adalah beberapa syarat tersebut:

  1. Mengutip sumber yang terpercaya – dalam menulis karya ilmiah, penting untuk menggunakan sumber informasi yang terpercaya dan relevan dengan topik yang kita bahas. Gunakan sumber-sumber yang diterbitkan oleh institusi atau organisasi yang kredibel, seperti jurnal ilmiah atau buku teks.
  2. Mengutip dengan benar – setiap metode pengutipan memiliki aturan dan format yang berbeda dalam menulis daftar pustaka atau bibliografi, jadi pastikan kita mengikuti aturan yang berlaku.
  3. Tidak mengutip terlalu banyak – mengutip adalah penting, tapi jangan terlalu banyak mengutip karena itu dapat membuat karya tulis kita terkesan kurang orisinal. Sebaiknya gunakan kutipan hanya jika dibutuhkan dan jangan gunakan kutipan panjang.

Metode Pengutipan

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ada beberapa metode pengutipan yang berbeda seperti Harvard style, APA, MLA, dan Chicago. Setiap metode memiliki aturan dan format yang berbeda dalam menulis daftar pustaka atau bibliografi. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai masing-masing metode:

Harvard Style

Harvard style adalah metode pengutipan yang paling umum digunakan dalam penulisan akademik. Dalam metode ini, sumber informasi yang dikutip ditulis dalam kurung dengan mencantumkan nama penulis dan tahun terbitnya. Contoh:

Sumber Contoh Kutipan
Buku Brown, D. (2010) The Oxford Handbook of Language Teaching. Oxford: Oxford University Press.
Artikel jurnal Smith, J. (2015) ‘The Effects of Climate Change on Biodiversity’, Nature, 523(7560), pp. 450-452. DOI: 10.1038/nature14618
Website World Health Organization (2016) Global Health Observatory Data Repository. Available at: http://apps.who.int/gho/data/node.main (Accessed: 10 March 2017).

Daftar pustaka dalam Harvard style ditulis di akhir karya tulis dalam urutan abjad berdasarkan nama penulis. Contoh:

Contoh Daftar Pustaka
Brown, D. (2010) The Oxford Handbook of Language Teaching. Oxford: Oxford University Press.
Smith, J. (2015) ‘The Effects of Climate Change on Biodiversity’, Nature, 523(7560), pp. 450-452. DOI: 10.1038/nature14618
World Health Organization (2016) Global Health Observatory Data Repository. Available at: http://apps.who.int/gho/data/node.main (Accessed: 10 March 2017).

APA Style

APA (American Psychological Association) adalah metode pengutipan yang banyak digunakan dalam ilmu sosial. Dalam metode ini, sumber informasi yang dikutip ditulis dalam kurung dengan mencantumkan nama penulis, tahun terbitnya, dan halaman yang dikutip (jika kutipan langsung). Contoh:

Sumber Contoh Kutipan
Buku Brown, D. (2010). The Oxford Handbook of Language Teaching. Oxford, England: Oxford University Press.
Artikel jurnal Smith, J. (2015). The Effects of Climate Change on Biodiversity. Nature, 523(7560), 450-452. DOI: 10.1038/nature14618
Website World Health Organization. (2016). Global Health Observatory Data Repository. Retrieved from http://apps.who.int/gho/data/node.main

Daftar pustaka dalam APA style ditulis di akhir karya tulis dalam urutan abjad berdasarkan nama penulis. Contoh:

Contoh Daftar Pustaka
Brown, D. (2010). The Oxford Handbook of Language Teaching. Oxford, England: Oxford University Press.
Smith, J. (2015). The Effects of Climate Change on Biodiversity. Nature, 523(7560), 450-452. DOI: 10.1038/nature14618
World Health Organization. (2016). Global Health Observatory Data Repository. Retrieved from http://apps.who.int/gho/data/node.main

MLA Style

MLA (Modern Language Association) adalah metode pengutipan yang banyak digunakan dalam ilmu humaniora. Dalam metode ini, sumber informasi yang dikutip ditulis dalam kurung dengan mencantumkan nama penulis dan halaman yang dikutip (jika kutipan langsung). Contoh:

Sumber Contoh Kutipan
Buku Brown, David. The Oxford Handbook of Language Teaching. Oxford UP, 2010.
Artikel jurnal Smith, John. “The Effects of Climate Change on Biodiversity.” Nature, vol. 523, no. 7560, 2015, pp. 450-452.
Website World Health Organization. “Global Health Observatory Data Repository.” World Health Organization, 2016. http://apps.who.int/gho/data/node.main. Accessed 10 March 2017.

Daftar pustaka dalam MLA style ditulis di akhir karya tulis dalam urutan abjad berdasarkan nama penulis. Contoh:

Contoh Daftar Pustaka
Brown, David. The Oxford Handbook of Language Teaching. Oxford UP, 2010.
Smith, John. “The Effects of Climate Change on Biodiversity.” Nature, vol. 523, no. 7560, 2015, pp. 450-452.
World Health Organization. “Global Health Observatory Data Repository.” World Health Organization, 2016. http://apps.who.int/gho/data/node.main. Accessed 10 March 2017.

Cara Mengutip dalam Tekstual

Setelah mengetahui metode pengutipan yang berbeda, kita juga perlu memahami cara mengutip dalam tekstual atau dalam kalimat. Ada dua cara untuk mengutip dalam tekstual:

  1. Kutipan langsung – menggunakan kutipan langsung jika kita ingin menyoroti kata-kata atau frasa tertentu dari sumber informasi. Kutipan langsung harus diletakkan di dalam tanda kutip dan harus menunjukkan halaman asal kutipan tersebut. Contoh:

“Menurut Johnson (2010), ‘bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari’ (hal. 15).”

  1. Kutipan tidak langsung – menggunakan kutipan tidak langsung jika kita ingin menuliskan pemikiran atau ide dari sumber informasi dengan bahasa kita sendiri. Kutipan tidak langsung tidak perlu diletakkan di dalam tanda kutip dan tidak perlu menunjukkan halaman asal kutipan tersebut. Contoh:

Menurut Johnson (2010), bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari dan dapat membantu manusia berkomunikasi dengan efektif.

Cara Menulis Daftar Pustaka

Setelah mengutip dengan benar, kita juga harus menulis daftar pustaka atau bibliografi yang mencantumkan semua sumber informasi yang kita gunakan dalam karya tulis kita. Berikut ini adalah beberapa tips dalam menulis daftar pustaka:

  • Gunakan format yang sesuai dengan metode pengutipan yang kita gunakan.
  • Urutkan daftar pustaka secara alfabetis berdasarkan nama penulis.
  • Cantumkan semua sumber informasi yang kita gunakan, termasuk buku, artikel jurnal, artikel online, dan lain-lain.
  • Sertakan informasi yang cukup mengenai setiap sumber informasi, seperti nama penulis, judul, tahun terbit, penerbit, dan halaman (jika kutipan langsung).

FAQ Mengenai Mengutip

Q: Apa bedanya antara menulis kutipan langsung dan tidak langsung?

A: Kutipan langsung menggunakan kata-kata yang sama dengan sumber asli, sementara kutipan tidak langsung menuliskan pemikiran atau ide dari sumber asli dengan bahasa sendiri.

Q: Apa yang harus dilakukan jika sumber informasi tidak memiliki nama penulis?

A: Jika sumber informasi tidak memiliki nama penulis, gunakan judul sumber tersebut sebagai penggantinya dalam urutan abjad.

Q: Apa yang harus dilakukan jika sumber informasi tidak memiliki tahun terbit?

A: Jika sumber informasi tidak memiliki tahun terbit, gunakan tanda n.d. (no date) sebagai penggantinya.

Q: Apa yang harus dilakukan jika sumber informasi tidak memiliki halaman?

A: Jika sumber informasi tidak memiliki halaman, gunakan tanda “-” (dash) sebagai penggantinya.

Q: Apa yang harus dilakukan jika sumber informasi yang dikutip adalah dari website?

A: Jika sumber informasi yang dikutip adalah dari website, cantumkan alamat URL dan tanggal akses.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cuplikan video:Cara Mengutip dengan Benar: Panduan Lengkap untuk Sobat JSI